Direktur IDM Sebut Kinerja Menteri PUPR Nol Besar

jpnn.com - jpnn.com - Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) Fahmi Hafel menilai kinerja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono belum memuaskan.

Hanya saja, kata Fahmi, kesalahannya tidak dengan gamblang bisa dilihat publik. Dia mengatakan Menteri Basuki harusnya tidak cuma memperlihatkan kinerja dengan hanya meresmikan suatu pembangunan, tanpa mengikuti proses pembebasan lahan, sampai memantau perkembangan pembangunannya.

"Seharusnya Menteri PUPR harus memperlihatkan kinerja yang berkelas, bukan cuma sekelas groundbreaking, setelah itu proyek tidak lanjut alias tersendat-sendat dan berakhir mangkrak," kata Fahmi di Jakarta, Sabtu (7/1).

Menurut dia, istilahnya Basuki tinggal menghaluskan dan meresmikan saja. Sementara proses pembebasan lahannya sudah jalan sebelumnya. "Jadi, kinerja yang diklaim Menteri PUPR bukan kinerja beliau alias masih nol gede," katanya.

Fahmi mencontohkan, pembangunan jalan tol di dalam Pulau Jawa sepanjang 400 km, namun hingga 2017 ini baru selesai 176 km. Menurutnya, itu juga merupakan proyek lanjutan dari era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono seperti jalan tol Cipali, Brebes, Semarang-Solo.

"Jembatan Tayan di Kalimantan Barat Kabupaten Sanggau sudah akan selesai di akhir jabatan SBY tapi diklaim keberhasilan Menteri PUPR sekarang," kata Fahmi.

Dia juga mendukung agar masyarakat para korban pembangunan menuntut Menteri PUPR secara hukum, serta meminta Presiden Joko Widodo menggantinya.

Fahmi mengungkap hal ini dengan mengambil contoh kasus Brexit musim lebaran lalu. "Selain memakan korban jiwa, Tragedi Brexit menjadi macet terparah selama repubilik ini berdiri," katanya.