Direktur IM2 Tak Paham Isi Dakwaan
Senin, 14 Januari 2013 – 18:46 WIB

Direktur IM2 Tak Paham Isi Dakwaan
JAKARTA - Direktur IM2 Indar Atmanto mengaku tidak mengerti dengan isi dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (14/1). Hal tersebut diungkapkan terdakwa kasus dugaan korupsi dalam penggunaan frekuensi radio 2,1 GHz melalui jaringan 3G/ High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) itu di hadapan Majelis Hakim yang diketuai oleh Antonius Widyanto.
"Saya tidak mengerti dengan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum karena saya sebagai seorang pribadi tidak pernah menggunakan frekuensi 2,1 GHz sebagaimana didakwakan oleh penuntut umum," ujar Indar.
Menurutnya, jika sebagai perorangan dituduh korupsi karena menggunakan frekuensi 2,1 Ghz milik Indosat maka pada saat ini setiap orang yang menggunakan handphone untuk BlackBerry Messenger (BBM), Short Message Service (SMS) dan telepon juga melakukan korupsi karena menggunakan frekuensi 2,1 Ghz itu.
Jaksa kemudian menjelaskan kembali dakwaan yang dibacakan dalam sidang. Namun Indar mengaku pada hakim tetap tidak mengerti isi dakwaannya. Meski demikian, Indar mengatakan pihaknya akan mengajukan eksepsi (nota keberatan) atas dakwaan Jaksa Kejaksaan Agung.
JAKARTA - Direktur IM2 Indar Atmanto mengaku tidak mengerti dengan isi dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung di Pengadilan
BERITA TERKAIT
- 10 Tahun Berdiri dengan Bangunan Seadanya, Sekolah di Ujung Garut Selatan Ini Akhirnya Direnovasi
- BMKG Meminta Warga Waspada Banjir Rob di 17 Wilayah di Indonesia, Catat Daerahnya
- 5 Berita Terpopuler: Pengumuman Seleksi PPPK Muncul, Info BKN Bikin Degdegan, Ada soal Gaji Paruh Waktu
- Sido Muncul Gelontorkan Rp 260 Juta untuk Operasi 40 Pasien Anak Bibir Sumbing
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya