Direktur Indef Apresiasi Konsistensi Naiknya NTP dan NTUP
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indef, Ahmad Tauhid mengapresiasi tumbuhnya kurva positif NTP dan NTUP tahun ini.
Menurutnya, kenaikan tersebut sedikit banyaknya ditunjang oleh subsektor perkebunan, terutama harga CPO dunia yang berada diatas rata-rata sejak 3 bulan terakhir.
"Saya melihat kenaikan ini sebagai tanda positif bagi petani secara umum yang ditunjang subsektor perkebunan sebagai akibat kenaikan harga CPO yang tinggi dalam 3 bulan terakhir," ujar Tauhid, Kamis (3/6).
Kendati demikian, kata Ahmad Tauhid, pemerintah perlu memberi perhatian khusus kepada petani tanaman pangan serta petani ternak yang meski terjadi kenaikan di bulan ini, namun NTP nya masih di bawah 100.
"Artinya tidak cukup baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saya kira ini yang perlu diperhatikan," katanya.
Ketua Prodi Doktoral Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM), Subejo juga menyambut baik kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada bulan Mei 2021 yang meningkat 0,44 persen dan 0,48 persen.
Menurut Subejo, kenaikan tersebut merupakan kado istimewa bagi kesejahteraan petani sekaligus angin segar terhadap optimisme baru pada sektor pertanian dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Apalagi, kenaikan NTP dan NTUP terjadi secara konsisten sejak Oktober 2020.
"Capaian NTP dan NTUP ini harus terus dijaga dan didukung dengan berbagai kebijakan dan program yang relevan sehingga tetap stabil bahkan dapat meningkat lebih tajam lagi," ungkapnya.
Direktur Eksekutif Indef, Ahmad Tauhid mengapresiasi tumbuhnya kurva positif NTP dan NTUP tahun ini.
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- INDEF: Dampak Kerugian Penyeragaman Rokok Bisa Tembus Rp 308 Triliun
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke