Direktur INDEF Merespons Rencana Pemerintah Menaikkan Harga BBM, Begini Catatannya

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad sepakat jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan solar.
Menurut Tauhid Ahmad, opsi kenaikan harga BBM tidak menjadi masalah asalkan tidak besar dan sesuai kemampuan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga sebaiknya menanggung sebagian dananya hingga tahun depan agar tidak memberatkan masyarakat miskin.
“Boleh saja pilihannya adalah menaikkan tetapi mungkin tidak besar. Saya kira enggak boleh besarlah sesuai dengan kemampuan masyarakat,” kata Tauhid Ahmad, Jumat (26/8).
Menurut Tauhid Ahmad, rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi ini memang kurang tepat. Namun, rencana tersebut merupakan alternatif.
Menurut Tauhid Ahmad, kenaikan yang layak saat ini adalah 5 persen dan itu sesuai dengan ekonomi masyarakat menengah ke bawah.
Tauhid Ahmad mengatakan pemerintah perlu memastikan paket Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus berjalan dengan baik setelah nantinya menaikkan harga BBM.
Sebab, kata dia, kenaikan harga BBM ini akan memacu kenaikan harga barang pokok dan juga akan terjadi inflasi.
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad merespons rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar. Simak penjelasannya.
- Jelang Mudik, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Pasokan BBM & LPG di Banten
- INDEF: Penghentian PSN Tanpa Kajian Bisa Merusak Kredibilitas Pemerintah
- Hilirisasi Tembaga Jadi Langkah Strategis Memperkuat Industri Nasional
- Angin Segar dari Erick Thohir, Kementerian BUMN Kaji Pemberian Kompensasi BBM Gratis
- Pertamina Dukung Mudik Lancar dengan Turunkan Harga Avtur hingga Promo Hotel Patra Jasa
- Pemerintah Diminta Benahi Pengelolaan BBM Agar Lebih Ramah Lingkungan