Direktur Politik Dalam Negeri: Proporsional Terbuka Bibit Korupsi
Selasa, 29 November 2016 – 15:56 WIB

Direktur Politik Dalam Negeri DR Bahtiar Baharudin saat bicara di diskusi Forum Antikorupsi ke-5, Bersama Melawan Korupsi, di Kampus Universitas Bina Nusantara, Kemanggisan, Jakarta, Selasa (29/11). Foto: sam/jpnn
Dengan tingginya pengeluaran wakil rakyat itu, maka juga berkontribusi terhadap terbentuknya perilaku korup.
“Jadi, sehebat apa pun system kita bangun, lingkungan juga menentukan. Selama masyarakat masih rajin mengajukan proposal, ya budaya korupsi di partai politik masih subur,” kata Bahtiar.
Pembicara lain, Feri Amsari, sepakat dengan paparan Bahtiar. Karena itu, peneliti utama PusaKo Universitas Andalas itu mendorong kucuran dana partai dari APBN diperbesar.
Jika tidak, maka partai politik akan terus-terusan berada dalam cengkeraman pengaruh para pemilik modal. (sam/jpnn)
JAKARTA – Sistem pemilu proporsional terbuka terbukti telah mendorong model kontestasi antarcalon legislatif. Bahkan, persaingan antarcaleg
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Megawati Kirim Surat Ucapan Dukacita
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih