Krisis Obat di RSUD Batam
Direktur: Sudahlah Jangan Terlalu Banyak Tanya
jpnn.com, BATAM - Krisis obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam hingga Selasa (23/1) siang belum juga teratasi.
Keluhan kekecewaan pasien terus berdatangan sampai Selasa siang. Manajemen RSUD belum bisa berbuat banyak sebab bantuan obat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri belum mencakupi semua kebutuhan pasien yang berobat ke sana.
Suasana rumah sakit bertipe B itu, masih seperti hari-hari sebelumnya. Masih banyak resep obat pasien yang ditolak di apotek rumah sakit tersebut. Pasien BPJS masih diharuskan membeli obat di luar rumah sakit, meskipun tidak semuanya.
Risna misalkan, pasien rawat jalan yang menjalani pengobatan gangguan pernapasan, harus membeli salah satu jenis obat di luar. Itu karena apotek di rumah sakit itu belum semuanya memiliki obat yang dibutuhkan Risna.
“Ada empat jenis obat, hanya tiga yang ada. Satu jenis saya harus beli di luar,” ujar Risna.
Direktur RSUD Embung Fatimah Batam Ani Dewiyana saat dikonfirmasi enggan berkomentar banyak. Melalui via telepon Ani hanya menegaskan bahwa kekosongan obat-obatan tersebut mulai diatasi secara bertahap.
Direktur RSUD Embung Fatimah Batam Ani Dewiyana. Foto: batampos/jpg
Krisis obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam hingga Selasa (23/1) siang belum juga teratasi.
- Jalan Layang Sungai Ladi Diresmikan, Kepala BP Batam: Ini Jadi Solusi Kemacetan
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Puluhan Juru Parkir Liar di Kota Batam Ditertibkan Polda Kepri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan