Diresmikan Prabowo, KEK Industropolis Batang Diharapkan Jadi Destinasi Utama Investasi

Diresmikan Prabowo, KEK Industropolis Batang Diharapkan Jadi Destinasi Utama Investasi
Pemerintah menempuh berbagai strategi agar tetap mampu menjaga stabilitas dan laju ekonomi domestik di tengah tantangan ekonomi global. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menempuh berbagai strategi agar tetap mampu menjaga stabilitas dan laju ekonomi domestik di tengah tantangan ekonomi global, mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia hingga ketidakpastian kebijakan perdagangan internasional.

Salah satu upaya dilakukan yakni melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki peran krusial dalam menarik investasi dan meningkatkan daya saing industri nasional.

Menyusul sejumlah KEK yang terdapat di Indonesia, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) juga menjadi kawasan yang ditetapkan sebagai KEK dengan nama KEK Industropolis Batang.

Penetapan tersebut ditujukan untuk turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi strategis baik dari dalam maupun luar negeri. Beroperasi di lahan seluas 2.887 Ha, KEK Industropolis Batang didesain sebagai kawasan industri modern yang memiliki ekosistem terintegrasi, mulai dari industri manufaktur, logistik, hingga zona komersial dan residensial.

“Terkait dengan penyiapan infrastruktur, KEK Industropolis Batang ini telah dilengkapi infrastruktur yang terintegrasi dengan kawasan berupa jalan kawasan, simpang susun akses jalan tol, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air, instalasi pengolahan air limbah, reservoir air baku, tempat pengolahan sampah terpadu, instalasi gas, listrik, akses jetty, 10 tower rusun, serta 64 Unit bangunan pabrik siap pakai, ini disediakan Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam acara Peresmian Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai KEK Industropolis Batang, Kamis (20/03).

Hingga saat ini, KITB sendiri telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 17,95 triliun dan membuka lapangan kerja bagi 7.008 orang, dengan total 27 pelaku usaha yang terdiri dari 7 tenant telah beroperasi, 7 tenant dalam tahap konstruksi, dan 13 tenant dalam persiapan pembangunan.

Dengan penetapan menjadi KEK, Pemerintah akan menyediakan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal bagi pelaku usaha, termasuk pembebasan pajak tertentu serta kemudahan perizinan, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan daya tarik KEK Industropolis Batang sebagai destinasi utama investasi.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa negara-negara di kawasan ASEAN juga berlomba menjadikan desain KEK sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan investasi, seperti Vietnam yang memiliki 4 KEK dengan luasan lahan 1,6 Juta Ha, Malaysia memiliki 6 KEK dengan luasan lahan lebih luas yaitu 2,15 Juta Ha, Thailand terdapat 10 KEK dengan luasan 622 Ribu Ha, Filipina memiliki 419 KEK dengan luasan 70 Ribu Ha, serta Indonesia yang memiliki 24 KEK dengan luasan 21 Ribu Ha.

Pemerintah menempuh berbagai strategi agar tetap mampu menjaga stabilitas dan laju ekonomi domestik di tengah tantangan ekonomi global

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News