Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu

Namun, kekuatan sebesar itu susut setelah negara-negara Blok Timur menghentikan pasokan suku cadang untuk pesawat AURI.
Keputusan itu merupakan reaksi atas langkah ABRI menyikat pihak-pihak yang dianggap terlibat G30S/PKI.
Hendro menjelaskan pesawat buru sergap MiG-21F-13 yang mampu terbang dengan kecepatan melebihi 2 Mach pada ketingian 60 ribu kaki mengalami akhir pengabdian yang memilukan.
Pada 1970, pesawat yang dilengkapi rudal K-13A atau AA-2 Atoll dan kanon NR-23 itu melakukan penerbangan perpisahan atau farewell flight.
Menurut Hendro, 4 Maret 1974 merupakan hari berkabung bagi Skadron 11.
Saat itu, skuadron yang bermarkas di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, tersebut dibubarkan.
Skuadron itu memiliki 30 pesawat latih MiG-15/UTI/bis dan 65 pesawat tempur MiG-17F, F-4, MiG-17FP maupun Lim-5/P. Namun, semuanya dalam kondisi grounded.
Adapun saat ini, air power Indonesia di peringkat ke-27 dari 142 negara. GFP mencatat alutsista kekuatan udara TNI AU meliputi 41 pesawat tempur pencegat, 23 jet serang, 126 pesawat latih, 66 pesawat angkut, 17 pesawat bermisi khusus, 1 tanker fleet untuk pengisian bahan bakar di udara (air refueling), 173 helikopter, dan 15 helikopter serang.
Hari ini (9/4) TNI AU berulang tahun ke-76. Berikut catatan soal alutsista di masa kejayaan AURI tempo dulu.
- Kerja Sama TNI-Unud Disorot, Kolonel Agung Bilang Begini
- TNI AL Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk Operasi Kemanusiaan Korban Gempa Bumi di Myanmar
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet
- Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Juwita Dilakukan Tertutup, Ada Apa?
- Buntut Dugaan Pembunuhan Jurnalis di Kalsel, Legislator Minta Evaluasi Pembinaan TNI
- Ada Pihak Ingin Presiden Prabowo Dihabisi Setelah UU TNI Direvisi