Dirjen Bea Cukai Hadiri ASEAN Customs Directors General Ke-31, Ini yang Dibahas
“Diharapkan dapat memiliki lebih banyak pergerakan kargo dengan menggunakan ACTS dengan pemangku kepentingan yang lebih beragam. Para Dirjen juga menantikan operasi langsung ACTS di Myanmar pada 2023,” ujar Hatta.
Pertemuan ini juga memfasilitasi sesi konsultasi dengan Australia, Cina, Jepang, Republik Korea, dan World Customs Organisation (WCO) untuk bertukar pengalaman tentang masalah kepabeanan.
Termasuk perdagangan elektronik lintas batas, pengembangan Authorized Economic Operator Mutual Recognition Arrangement, digitalisasi prosedur kepabeanan, pemrosesan prakedatangan, manajemen risiko, dan sirkularitas.
Kemudian, Green Customs yang sangat penting untuk mendukung penyederhanaan dan modernisasi kepabeanan ASEAN.
Terdapat sesi konsultasi dengan perwakilan sektor swasta dari ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council.
Tujuannya ialah memperkuat kemitraan Customs to Business di kawasan.
Sesi konsultasi menggarisbawahi keterlibatan erat antara Bea Cukai dan sektor swasta sebagai upaya kolektif dalam memperdalam integrasi ekonomi ASEAN, meningkatkan perdagangan intra-ASEAN, dan memperkuat konektivitas rantai pasokan.
Dengan dibukanya kembali perbatasan, para Dirjen mendorong administrasi kepabeanan ASEAN untuk memfasilitasi kelancaran dan keamanan arus barang dan perdagangan.
Dirjen Bea dan Cukai Hadiri Pertemuan ASEAN Customs Directors General Ke-31 di Singapura
- Simak, Ini Aturan Baru Pelaksanaan Pembukuan dan Audit di Bidang Kepabeanan dan Cukai
- PMK Nomor 109/2024 Dorong Efisiensi Proyek Nasional, Berlaku Mulai 23 Januari 2025
- Dukung Hilirisasi, Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Feronikel dari Pulau Obi
- Pertama di 2025, Bea Cukai Jatim II Terbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk PT BOFI
- Bea Cukai Soekarno-Hatta Gagalkan Peredaran 1,1 Kg Sabu-Sabu, Begini Modus Pelaku
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia