Dirjen Bina Pemdes Eko Prasetyanto Mengajak Aparatur Desa Produktif, Bukan Komsumtif
"Tetapi bagaimana produktifitasnya. BUMDes ini mari kita evaluasi, apakah sudah beri sumbangan yang berarti buat desa kita. Mari kita saling tukar pengalaman untuk BUMDes yang sudah berhasil. Mari saling berbagi informasi," kata Dirjen Bina Pemdes Eko Prasetyanto.
Dalam kesempatan itu, Eko Praetyanto mengajak aparatur desa untuk banyak belajar dari desa-desa yang telah maju untuk memajukan masing-masing desanya. Resepnya mudah, melalui ATM (Amati, Tiru, Modivikasi).
"Resepnya ATM (Amati, Tiru, Modivikasi) dengan yang sudah maju. Banyak di Indonesia ini yang sudah maju," kata Eko Prasetyanto.
Eko mencontohkan, Desa Kutuh, Badung, Bali sebagai salah satu desa yang maju dan dapat dijadikan contoh. Desa ini memiliki Pendapatan Asli Desa (PADes) mencapai Rp 50 miliar pertahun.
Selain itu, ada Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, Desa Tirtonirmolo, Bantul, DI Yogyakarta, dan Desa Sri Mulyo, Bantul, DI Yogyakarta.
"Kalau desa-desa ini punya PADes tinggi kenapa kita tidak? Kita punya kesempatan yang sama. Mari kita punya komitmen yang kuat untuk majukan desa," katanya.
Oleh karena itu, Dirjen Bina Pemdes Eko Prasetyanto mendorong supaya desa-desa bekerja keras menciptakan PADes. (sam/jpnn)
Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Eko Prasetyanto mengatakan dana desa yang telah ditransfer mencapai Rp 538,6 triliun.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Bappenas Tekankan Pentingnya Tata Kelola Perdesaan yang Adaptif
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Dirjen Bina Pemdes Membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Desa di Papua, Dorong Pelayanan Meningkat