Dirjen Hortikultura Ungkap Faktor Utama Peningkatan Produksi Bawang Merah di Sumbawa
jpnn.com, SUMBAWA - Kualitas dan mutu produksi bawang merah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin meningkat.
Gencarnya bimbingan teknis budidaya dan pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) bawang merah mampu meningkatkan kapasitas petani, terutama kegiatan ini sangat memperhatikan unsur ramah lingkungan.
Sebagai komoditas yang rentan berfluktuasi, pengawalan lapang terhadap komoditas bawang merah sangat diperhatikan.
Edukasi dan penguatan mitigasi dampak lingkungan tidak boleh luput, terutama di saat tinggi permintaan.
Secara rutin, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto meminta jajarannya untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program-program strategis Ditjen Hortikultura.
Kegiatan-kegiatan yang diharapkan berdampak bagi petani harus diketahui besaran manfaat yang diterima.
“Sebagaimana arahan Menteri Pertanian, selain melakukan bimbingan teknis kepada para petani, kami juga melakukan monev terhadap program-program kami di lapangan," kata Anton yang akrab disapa.
Dia meminta kepada petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan atau yang lebih dikenal dengan sebutan POPT untuk melakukan surveilence sekaligus mengecek potensi serangan hama.
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan faktor utama peningkatan kualitas dan mutu produksi bawang merah di Sumbawa, simak penjelasannya
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- TJSL PELNI Resmikan Desa Mandiri Penghasil Sayur di Cianjur