Dirjen Hortikultura Ungkap Faktor Utama Peningkatan Produksi Bawang Merah di Sumbawa

jpnn.com, SUMBAWA - Kualitas dan mutu produksi bawang merah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin meningkat.
Gencarnya bimbingan teknis budidaya dan pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) bawang merah mampu meningkatkan kapasitas petani, terutama kegiatan ini sangat memperhatikan unsur ramah lingkungan.
Sebagai komoditas yang rentan berfluktuasi, pengawalan lapang terhadap komoditas bawang merah sangat diperhatikan.
Edukasi dan penguatan mitigasi dampak lingkungan tidak boleh luput, terutama di saat tinggi permintaan.
Secara rutin, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto meminta jajarannya untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program-program strategis Ditjen Hortikultura.
Kegiatan-kegiatan yang diharapkan berdampak bagi petani harus diketahui besaran manfaat yang diterima.
“Sebagaimana arahan Menteri Pertanian, selain melakukan bimbingan teknis kepada para petani, kami juga melakukan monev terhadap program-program kami di lapangan," kata Anton yang akrab disapa.
Dia meminta kepada petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan atau yang lebih dikenal dengan sebutan POPT untuk melakukan surveilence sekaligus mengecek potensi serangan hama.
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan faktor utama peningkatan kualitas dan mutu produksi bawang merah di Sumbawa, simak penjelasannya
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- 10 Manfaat Bawang Merah, Pria Pasti Suka
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Kinerja Sustainability Pertamina Lampaui Target, Segini Capaian Dekarbonisasi di 2024
- Program Jasindo jadi Solusi Menyelamatkan Petani dari Risiko Gagal Panen
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar