Dirjen Kesmas Kirana Imbau Daerah Tiru Sistem Kesehatan Kabupaten Nganjuk
Pihaknya melakukan perencanaan dengan menggunakan data analisis baik secara elektronik maupun laporan bulanan.
Peran dan tanggung jawab di masing-masing level tingkatan sesuai tupoksinya, meliputi OPD, kecamatan dan desa, juga dikawal dengan baik
"Kami membuat gerakan dalam pemberdayaan masyarakat untuk membangun masyarakat dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, gizi buruk serta stunting," paparnya.
Salah satunya, Pemkab Nganjuk mengembangkan aplikasi Aplikasi Ojo Stunting.
Aplikasi ini diperuntukkan bagi para ibu muda yang melek teknologi informasi, terutama yang ingin mengetahui risiko kehamilan dan anak secara dini yang berpotensi lahir anak stunting.
Selain inovasi teknologi, pihaknya juga gencar menggelar pelatihan dan pendampingan di masyarakat.
"Sejak 2009 kami melaksanakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kader bersama tim kesehatan, meliputi pemeriksaan okeh ahli gizi, penyulihan, hingga pendampingan," ungkapnya.
Berbagai inovasi dan konvergensi lintas sektor tersebut pun membuahkan hasil.
Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk, Jawa Timur, Achmad Noeroel Cholis mengatakan, daerahnya mendapat peringkat pertama angka kematian bayi (AKB) pada 2009.
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting