Dirjen PAS Tak Mau Asal Copot
Bagaimana dengan evalusasi internal? Dirjen PAS memastikan hal itu akan dilakukan.
"Nanti. Kami pasti lakukan. Kalau sekarang dilakukan terus yang mengurusi napi di sana siapa? Jadi tunggu mereka selesai kasih pertanggungjawaban," jelas Dusak.
Masalah evalusasi tersebut, katanya, tidak hanya terhadap KP Lapas tapi juga kepala Lapasnya.
Bahkan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas bila apa yang menjadi tuntutan napi itu benar terjadi.
"Tidak hanya KP Rutan, termasuk Karutan bisa sampai di sini (kejadian-red) kan tanggungjawab dia. Evaluasi harus, tapi kalau sekarang misalnya dicopot terus siapa mengurusi, masuk orang baru lagi dia tidak mengerti situasi di sana kan," tutur Dusak.
Bicara lapas di seluruh Riau, menurut Dusak, kondisinya termasuk yang paling berlebih kapasitasnya di antara provinsi lain.
"Dari 12 satuan kerja ada sepuluh ribu lebih napi. Padahal kapasitasnya ada yang seratus, dua ratus. Paling banyak 350. Sedangkan isi (napinya) seluruh Riau sepuluh ribu," ungkapnya.
Mengenai pelayanan yang dikeluhkan para napi seperti untuk makan dan minum mereka harus bayar, Dusak mensinyalir hal itu hanya untuk pembenaran tuntutan mereka.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan Dusak, memberikan perhatian serius pada peristiwa kaburnya napi
- Ini Identitas 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba
- Lagi Diperiksa Polisi, 2 Tahanan Malah Kabur dari Polsek, Satu Orang Ditangkap
- Tahanan Kabur yang Melompat ke Sungai di Rokan Hulu Berhasil Ditangkap Kembali
- Tahanan Kabur Loncat ke Sungai di Rokan Hulu Menyerahkan Diri
- Tahanan Kabur di Rohul Ditangkap Lagi Setelah 3 Hari Bersembunyi
- Kronologi Dua Tahanan Kabur dari Polres Kerinci