Dirjen Udara Kawal Persiapan Sarana dan Prasarana Pelayanan Embarkasi Haji
jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terus melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana perhubungan udara yaitu maskapai, pesawat terbang dan bandara yang telah ditetapkan untuk melayani penerbangan haji 1438 H/ 2017.
Pemeriksaan dan pengawasan serta evaluasi dilakukan berdasarkan peraturan keselamatan penerbangan sipil Indonesia sesuai Standard Civil Aviation Safety Regulation (CASR) dan aturan-aturan terkait lainnya.
"Pemeriksaan dan pengawasan ini sebagai langkah untuk mengawal keselamatan, keamanan dan kenyamanan jamaah selama pelayanan penerbangan haji. Baik itu sebelum (keberangkatan) maupun sesudah (kepulangan) jamaah haji," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Udara Agus Santoso.
Menurut Agus, sesuai CASR, setiap pesawat udara yang masuk dan atau dioperasikan di Indonesia wajib dievaluasi dan diperiksa kelaikannya sebelum jadwal keberangkatan.
Pemeriksaan kelaikan pesawat udara umumnya meliputi, Aircraft General Condition; Airworthiness Directive Compliance; Life Limited Components; Riwayat Perawatan (jadwal inspeksi sebelumnya) dan dokumen-dokumen pesawat udara.
"Ditjen Perhubungan Udara membentuk tim khusus yang fokus melakukan semua tugas pemeriksaan dan evaluasi tersebut," katanya.
Sebelumnya Kementerian Agama telah menetapkan pemberangkatan calon jamaah Haji tahun 1438 H/2017 M ini 28 Juli 2017 dan kedatangan terakhir jamaah haji pada 6 Oktober 2017.(chi/jpnn)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terus melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana perhubungan udara yaitu maskapai,
Redaktur & Reporter : Yessy
- Dubes Arab Buka Peluang Investasi untuk BPKH Indonesia di Tanah Suci
- Didirikan Muhammad Husni Ali Hasan, Mutawiffmu Siap Memandu Jemaah Haji dan Umrah
- BPKH Jadikan Ijtima Ulama Referensi Tata Kelola Dana Haji
- Gelar Hajj Run 2024, BPKH Persiapkan Fisik untuk Calon Haji Sejak Dini
- BPKH Naikkan Distribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu Jadi Rp 4,4 Triliun pada 2025
- Cerita Bahagia Jemaah yang Tuntaskan Ibadah Haji 2024