Dirjen WHO Sangat Menanti Kepemimpinan Indonesia di G20
Demi mengatasi krisis, Tedros mengatakan vaksin, obat-obatan, dan peralatan lain terkait penanganan COVID-19 merupakan barang milik bersama yang tidak dapat dikuasai oleh pribadi, kelompok, atau negara tertentu.
"COVID-19 adalah krisis global sehingga vaksin, obat-obatan, dan peralatan lainnya harus dibagi merata mengingat itu semua adalah barang milik bersama, bukan komoditas milik pribadi," kata Tedros di hadapan sejumlah delegasi asing yang menghadiri acara Bali Democracy Forum secara langsung di Nusa Dua, Bali.
Bali Democracy Forum merupakan pertemuan lintas negara dan lintas lembaga yang bertujuan menempatkan demokrasi sebagai agenda utama rencana pembangunan negara-negara di Asia Pasifik.
BDF, yang digagas dan digelar rutin tiap tahun oleh Indonesia sejak 2008, telah diikuti oleh lebih dari 50 negara sebagai peserta, 73 negara sebagai pengamat dan 10 organisasi internasional.
Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, BDF pada tahun ini digelar secara virtual dan tatap muka di Nusa Dua, Bali, selama satu hari penuh.
Untuk pertemuan virtual, setidaknya ada lebih dari 500 peserta dari 69 negara dan empat organisasi internasional yang mengikuti berbagai rangkaian acara.
Sementara untuk pertemuan tatap muka, ada 44 perwakilan dari 26 negara dan tiga organisasi internasional.
Menlu Retno memastikan seluruh rangkaian acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ia menanti kepemimpinan Indonesia di G20 untuk periode 2022
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- Prabowo Naikkan UMP 2025 Sebesar 6,5 Persen
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil