Dirut AP II Sesumbar Berantas Taksi Gelap di Bandara Soetta
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II, Budi Karya Sumadi menjanjikan adanya pembenahan pada 13 bandara yang dikelola perusahaan BUMN itu. Menurutnya, pembenahan akan dilakukan agar masyarakat semakin nyaman saat berada di bandara.
Budi mengatakan, salah satu pembenahan yang akan dilakukannya dalam waktu dekat ini adalah memberantas taksi gelap di wilayah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pemberantasan taksi gelap itu demi rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Peningkatan pelayanan akan terus kita lakukan, kita mau berikan rasa aman dan nyaman pada pengunjung. Kita akan tertibkan taksi gelap di sekitar Bandara Soekarno Hatta," ucap Budi di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/1) malam.
Hal lain yang akan jadi fokus alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) itu adalah mengintegrasikan beberapa moda transportasi dari maupun menuju bandara. Dengan demikian, masyarakat punya banyak pilihan menuju bandara. Yaitu tidak hanya menggunakan mobil maupun taksi, namun juga bisa menggunakan kereta.
"Terminal III juga jadi prioritas kami serta konektivitas bandara juga akan kita perbaiki. Konektivitas dengan KAI (PT Kereta Api Indonesia, red), jadi biar masyarakat punya lebih banyak pilihan menuju bandara, sehingga tidak hanya menggunakan mobil, tapi juga bisa pakai kereta maupun bus," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II, Budi Karya Sumadi menjanjikan adanya pembenahan pada 13 bandara yang dikelola perusahaan BUMN itu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS