Dirut BRI: Digitalisasi Tak Sebabkan PHK
"Konsep tersebut memungkinkan jangkauan layanan nasabah semakin luas, dengan memadukan keunggulan layanan fisik secara langsung dan secara digital,” tambah Sunarso.
Di samping itu, transformasi digital BRI juga dapat dilihat melalui upayanya menciptakan BRISPOT yang telah memangkas waktu pemrosesan kredit dari dua minggu menjadi sehari.
Lalu, tersedia juga berbagai layanan perbankan melalui API platform BRI, BRIAPI, yang telah melayani ratusan partners.
Produk-produk digital tersebut diyakini membawa dampak besar bagi kemudahan nasabah dalam mengakses layanan keuangan BRI.
Kemudian, ada juga BRIBRAIN yang merupakan “pusat otak digital” BRI yang mengkonsolidasikan kapabilitas AI dan analitik, untuk meningkatkan customer engagement, anti-fraud & risk analytics, credit underwriting, hingga automasi untuk smart services & operations.
AI Recommendation System yang dimiliki BRI telah diimplementasikan untuk memilih calon nasabah potensial berdasarkan data seperti jumlah simpanan, portofolio pinjaman, demografi dan lokasi. Dampaknya, dengan penggunaan AI mampu meningkatkan conversion rate sebesar 60 persen dan meningkatkan kualitas akuisisi debitur sebesar 49 persen.
“Jadi, strategi jangka panjang, BRI tetap akan menerapkan strategi hybrid. Menggunakan otak mesin yg tugasnya mengerjakan pekerjaan yang rumit dan berulang. Tetapi menyimpulkan hasil akhir dan menentukan keputusan tetap harus manusia,” jelas Sunarso.(jpnn)
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisasi telah membantu berbagai industri, termasuk perbankan dalam mengakselerasi produktivitas kinerja.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- Menutup 2024, BRI Life Gelar Serangkaian Kegiatan TJSL
- Jumlah PHK Meningkat, PKS Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Berpihak ke Pekerja
- BRI Life Hadirkan Acci Care & Life Care, Libur Tahun Baru jadi Lebih Tenang
- PHK Massal, Rupiah Anjlok, hingga Teror PPN 12 Persen Menghantui Perekonomian
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK