Dirut BTN: Kami Akan Berikan Promo Bunga 4,17% dan Tenor Kredit Hingga 30 Tahun

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk berkomitmen akan mempermudah masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah dengan proses yang mudah dan cepat.
Hal tersebut dilakukan BTN untuk meningkatkan penyaluran kredit dan mempertahankan pangsa pasarnya.
Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan hingga kini perseroan masih menjadi pemimpin pasar di Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa sebesar hampir 40 persen.
Di segmen KPR subsidi, Bank BTN pun memimpin pasar dengan pangsa sebesar 89 persen.
“Kami akan memberikan promo bunga sebesar 4,17% dengan bebas bayar pokok dan tenor kredit hingga 30 tahun selama 45 hari masa pameran IPEX Virtual. Kami akan terus menggali berbagai kemudahan agar semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah,” jelas Pahala dalam webinar Gampang Lho Punya Rumah di Jakarta, Jumat (14/8).
Bank BTN juga akan menggelar pameran Indonesia Property Expo (IPEX) Virtual 4D 2020 mulai 22 Agustus hingga 30 September mendatang.
Melalui pameran virtual yang bisa diakses lewat ipex.btnproperti.co.id tersebut, masyarakat Indonesia dapat mengakses ratusan proyek perumahan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hingga kini, emiten bersandi saham BBTN tersebut telah memiliki lebih dari 5.000 mitra pengembang.
BTN akan terus menggali berbagai kemudahan agar semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah.
- BTN Dapat Nilai Excellent dari Sustainable Fitch
- BTN Sebut Patrick Kluivert Akan Panggil 26 sampai 27 Pemain ke Timnas Indonesia
- BTN Housingpreneur Pacu Kreativitas & Inovasi Bangun Eco Green Living
- BTN Beri Apresiasi Para Mitra Pengembang, Desainer dan Inovator Rumah
- HUT ke-20 Tahun, BTN Syariah Makin Mantap Menuju Terbentuknya BUS
- BTN Optimistis Tahun ini Aset Perseroan Bakal Tembus Rp 500 Triliun