Dirut Merpati Sesalkan Kejadian Blokir Bandara
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Asep Eka Nugraha mengaku tak begitu paham sebab musabab ditutupnya Bandara Turalelo di Soa, Kabupaten Ngada, Sabtu (21/12) kemarin.
"Pesawat kembali ke Kupang karena bandara tujuan (Turalelo-red) tertutup. Saya tidak paham juga kenapa insiden penutupan bandara bisa terjadi," ujar Asep pada JPNN.com, Minggu (22/12).
Kendati begitu dia menyesalkan insiden pemblokiran bandara tersebut sehingga pesawat harus kembali lagi ke Kupang. "Semestinya ini semua tidak terjadi," sesalnya.
Mengenai adanya campur tangan Bupati Ngada, Marianus Sae dibalik insiden ini, Asep enggan berkomentar. Yang pasti dia menyesalkan adanya penutupan Bandara Turalelo.
Bupati Ngada, Marianus Sae meminta orangnya untuk menduduki Bandara Turalelo lantaran ketinggalan pesawat. Menurut Kepala Merpati Kupang, Djibrael de Hoog, ada sekelompok orang yang menduduki landasan tempat pesawat akan landing. Dari informasi yang didapat, mereka yang menduduki bandara adalah anggota Satpol PP yang turun atas perintah Bupati.
Meski tidak membenarkan, namun Bupati Marianus Sae juga tidak membantah bila kejadian itu terkait dirinya yang batal berangkat menggunakan Merpati."Harusnya mereka memprioritaskan kepala daerah yang sedang menjalankan tugas," ujarnya.
Sekelompok orang suruhan Bupati itu menduduki lintasan bandara saat pesawat Merpati dari Kupang hendak mendarat sekira pukul 07:30 Wita, Sabtu (21/12). Akibatnya, pesawat MA-60 Merpati tersebut terpaksa kembali ke Kupang dengan membawa 54 penumpang. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Asep Eka Nugraha mengaku tak begitu paham sebab musabab ditutupnya Bandara Turalelo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya