Dirut PDAM Jaya Bingung Dicopot Mendadak
Sabtu, 24 Desember 2011 – 04:24 WIB
Dalam surat itu juga disebutkan, serah terima jabatan langsung dilakukan pada Jumat 23 Desember 2011 atau keesokan harinya. Hingga proses serah terima jabatan dari dirinya kepada Sriwidiyanto Kaderi (Dirut PAM Jaya yang baru), Maurits mengaku belum bertemu dengan gubernur dan mendapat penjelasan langsung dari orang nomor satu di DKI itu. "Sampai sekarang saya belum tahu alasan diberhentikan dari jabatan Dirut PAM Jaya," kata Maurits.
Baca Juga:
Kendati begitu, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknik sipil 1972 tersebut, mengaku legowo dan tak berniat mencari tahu mengapa gubernur memberhentikanya. Karena, apapun keputusan tersebut ia yakin telah dipertimbangkan dengan baik. Apalagi, sebagai anak buah, dirinya berusaha memegang teguh janji untuk mengabdi kepada atasan.
"Saya menerima pemberhentian ini dengan ikhlas. Saya juga berterimakasih kepada Pemprov DKI yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjabat Dirut PAM Jaya selama satu setengah tahun ini," tutur Maurits.
Saat ditanya apakah pemberhentianya karena sikapnya yang keras, menuntut re-negosiasi kontrak dengan dua mitra swasta Palyja dan Aetra yang dianggapnya merugikan Pemprov DKI, pria yang lahir di Balige Sumatera Utara tahun 1953 itu, tetap menjawab tidak tahu. Dia juga mengeluarkan jawaban sama, yakni tidak tahu, saat ditanya apakah pemberhentianya terkait tekanan dari pihak asing, mengingat operator air Palyja berasal dari Perancis. "Terkait semua itu saya tidak tahu," ujarnya.
JAKARTA - Sejumlah kejanggalan mewarnai pemberhentian Dirut PAM Jaya, Maurits Napitupulu. Mulai dari proses pemberhentian yang dilakukan secara mendadak,
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS