Dirut PLN Kritik PLTU Jeranjang

Dirut PLN Kritik PLTU Jeranjang
Dirut PLN Kritik PLTU Jeranjang
‘’Jika keduanya ini berjalan, saya optimis NTB tidak lagi kekurangan listrik, baik untuk kebutuhan rumah tangga termasuk industri,’’ katanya.Usai berkunjung ke Jeranjang, Dirut PLN bersama rombongan bertolak menuju Gili Trawangan, Lombok Utara. Tadinya, kedatangan ke gili untuk mengatasi krisis listrik dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Namun setelah meninjau langsung kondisi Gili Trawangan, Dahlan Iskan berubah pikiran.

Dahlan melihat, solusi yang paling tepat untuk mengatasi krisis listrik di pulau ini adalah dengan memasang kabel bawah laut. Hanya saja, PLN masih akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum merealisasikan proyek tersebut. Menurut Dahlan, tadinya PLN sudah melakukan penjajakan untuk pembangunan PLTS di Gili Trawangan. Namun PLTS dinilai tidak cukup untuk melayani kebutuhan daerah wisata yang menjadi andalan Kabupaten Lombok Utara ini.  ‘’Setelah melihat kondisi Gili Trawangan, saya berubah pikiran. PLTS tidak mampu menghasilkan listrik besar,’’ kata Dahlan di Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan.

Sementara sambungnya, untuk saat ini saja, kebutuhan listrik di Gili Trawangan sudah mencapai 3 MW. Itu belum termasuk kebutuhan listrik bagi investor dan warga Gili Trawangan yang masuk daftar antre.  Dahlan menilai dengan pemasangan kabel bawah laut, kebutuhan listrik di tiga gili, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air dipastikan akan teratasi. Karena kabel bawah laut 20 KVA akan mampu mengalirkan listrik lima sampai enam MW.

Untuk pemasangan kabel bawah laut ini sambungnya, PLN sudah mempunyai pengalaman yang cukup banyak. ‘’Pemasangan kabel bawah laut ini kita sudah lakukan di Ternate – Tidore dan di Kepulauan Seribu,’’ ungkapnya.

MATARAM - Untuk kali kedua, Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan mengkritisi proyek pembangunan PLTU Jeranjang, Lombok Barat. Bahkan, secara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News