Dirut PLN Yakin Ekonomi Tumbuh Pesat
Pakai Kamera, PLN Tahu Travo "Hamil" Tua dan "Hamil" Muda
Senin, 05 Juli 2010 – 06:54 WIB

Dirut PLN Yakin Ekonomi Tumbuh Pesat
BATAM -- Direktur Utama PT PLN (persero) Dahlan Iskan mengatakan, ia sangat yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh pesat jika infrastruktur listrik sudah bagus. Sebaliknya, ia tidak yakin kalau kenaikan tarif dasar listrik (TDL) justeru membuat perekonomian Indonesia turun. "Semua sektor perekonomian di negeri ini akan bergerak kalau energi listrik terpenuhi. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ujar Dahlan saat tampil sebagai pembicara pada Rembuk Kelistrikan Nasional (RKN) Menuju Indonesia Terang -- yang digelar Institut Lembang Sembilan (L9) bekerjasama PT PLN, di Hotel Nagoya Plasa, akhir pekan lalu (3/7). Dahlan yang hadir sekaligus mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga memaparkan, mulai 1 Juli, masalah teknis kelistrikan yang sering menyebabkan byar pet, khususnya di wilayah Jawa Bali, terus selesaikan. Targetnya, Oktober 2010 sudah rampung. Masalah teknis itu antara lain penggantian travo yang sudah tua, mengantisipasi transmisi yang berpotensi terkena pohon tumbang, memperbaiki sambungan kabel listrik yang renggang, kena petir, dan persoalan teknis lainnya.
Dahlan memaparkan strategis membenahi kelistrikan di Indonesia. Ia mengatakan, persoalan utama kelistrikan nasional selama ini adalah masih belum tercukupinya kebutuhan listrik. Untuk itu, enam bulan terakhir, PLN sudah melakukan berbagai upaya agar memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia. Terhitung 30 Juni lalu, listrik seluruh Indonesia sudah cukup. Namun masih pas-pasan. Artinya, listrik yang tersedia cukup untuk melayani pelanggan yang ada, namun belum bisa melayani sambungan baru, arena cadangan yang tersedia terbatas.
Baca Juga:
Untuk itu, kata Dahlan, supaya tidak menimbulkan kepanikan, listrik harus terlebih. Saat ini PLN terus dilakukan upaya, supaya ada cadangan minimal 30-35 persen. Namun cadangan 30-35 persen ini membutuhkan biaya yang tak sedikit. Itu sebabnya, kata Dahlan, listrik menjadi mahal, karena pembangkit cadangan juga harus dibiayai. Tapi bagaimanapun, katanya, harus ada cadangan. "Kalau ada cadangan tinggal menggunakan mesin pembangkit cadangan. Dengan begitu, listrik tidak padam lama," ujarnya.
Baca Juga:
BATAM -- Direktur Utama PT PLN (persero) Dahlan Iskan mengatakan, ia sangat yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh pesat jika infrastruktur listrik
BERITA TERKAIT
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis
- Arsjad Rasjid Mentransformasi Ekonomi Indonesia Lewat Kadin
- 6 Tip Memilih Resolusi Kamera CCTV, Jangan Sampai Salah
- Wamen Todotua Pasaribu Dorong Investasi Energi Terbarukan di Indonesia
- Vention Meluncurkan Produk Inovasi Terbaru, Desain Lebih Modern
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia