Dirut PT LIB Sebut Biaya VAR di Liga 1 Hampir Rp 100 Miliar
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus mengatakan biaya untuk mengoperasikan Video Assistant Referee atau VAR di Liga 1 hampir Rp 100 milliar.
"Enggak cukup 10 atau 20 miliar, mendekati 100 miliar," kata Ferry terkait biaya VAR, seusai pelantikan pengurus PSSI di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (26/5).
Ferry mengatakan, pemasangan VAR membutuhkan regulasi sebelum liga menginvestasikan sistem tersebut ke 18 stadion yang digunakan di liga Indonesia.
Dia membandingkan pengoperasian VAR di sejumlah negara seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.
Pada tiga negara tersebut memiliki kondisi geografis yang berdekatan sehingga tidak memerlukan banyak stasiun pemancar.
"Kalau di Thailand itu dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian di Malaysia ada enam stasiun, di Singapura dua stasiun. Di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwith-nya juga variatif," tutur Ferry.
Dia mengungkapkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan performa dari bandwith VAR nantinya.
"Ketum (Erick Thohir) juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperkuat kekuatan sinyal dan bandwith dan sebagainya. Kalau perlu dibangun tower, itu komitmen ketua umum," kata Ferry.
Dirut PT LIB bilang operasional VAR di Liga 1 bisa butuh biaya mendekati Rp 100 miliar.
- Jauh Dari Keluarga, Beberapa Pemain PSBS Biak Merayakan Natal di Bali
- Kekuatan Persebaya Mengerikan Menjelang Pekan ke-17 Liga 1
- Apa Ancaman Hukuman PSM Makassar Setelah Memainkan 12 Pemain?
- Raih Poin Penuh Lawan PSIS, Malut United Berikan Luka Mendalam Buat Mahesa Jenar
- PSBS Biak Tengah Dijauhi Dewi Fortuna
- Kalahkan Persita, Persib Seharusnya Bisa Cetak 3 Gol Lebih