Disaksikan Istri, Pengusaha Ditembaki Perampok di Depan Rumah
jpnn.com - JOMBANG - Komplotan perampok sadis beraksi di Jomban. Kemarin (25/6) empat pelaku nekat menebas tangan Hadi Atmaji, 45, di depan rumahnya di Perumahan Pulo Asri Blok L 8-10, Jombang. Pelaku juga menembak kaki korban yang lari menyelamatkan diri.
Karena aksi keji tersebut, korban harus dirawat di RSUD Jombang. Sementara itu, para perampok kabur sambil membawa uang tunai Rp 270 juta.
Menurut saksi mata, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00. Hadi yang dikenal sebagai pengusaha cleaning service itu baru saja pulang dari bank. Pria yang juga menjabat wakil sekretaris DPC PKB Jombang tersebut naik mobil. Setiba di rumah, korban yang akan masuk tiba-tiba dihadang dua orang yang masih menggunakan helm. Mereka mengacungkan parang dan senjata api.
"Sangat mungkin korban dibuntuti pelaku sejak dari bank," ujar Kapolres Jombang AKBP Sudjarwoko yang terjun langsung ke lokasi kejadian.
Sadar bahaya mengancam, Hadi berusaha menyelamatkan tas berisi uang Rp 270 juta yang baru saja diambil dari bank. Namun, penjahat langsung menebas lengan kiri Hadi hingga luka parah. Meski begitu, korban sempat berlari ke arah rumah tetangga.
Hadi lari ke jalan dan berteriak minta tolong. Warga mengetahui peristiwa perampokan, namun tak berani bertindak karena melihat pelaku memegang senjata api. Saat Hadi berhasil mendekati pos jaga perumahan, perampok yang mengejar langsung menembaki kaki korban.
Satu peluru menembus paha, satu lagi bersarang di betis. Hadi roboh dan pelaku berhasil mengambil tas hitam berisi uang ratusan juta rupiah.
Sudjarwoko mengatakan, empat pelaku diketahui kabur dengan menggunakan dua sepeda motor. Yakni, Yamaha V-ixion hitam-putih dan Suzuki Satria hitam namun tidak diketahui nomor polisinya. Pria yang baru menjabat kapolres Jombang itu mengaku sudah mengantongi sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah rekaman CCTV (close circuit television) yang didapatkan dari rumah korban.
Iin Mustainah, istri Hadi, mengatakan tak tahu persis kejadian perampokan di depan rumahnya itu. Padahal, dia tengah berada di dalam rumah. "Ketika kejadian, saya memang ada di dalam rumah. Menurut tetangga sebelah rumah, pelaku langsung menodongkan senjata api ke wajah suami saya," ujarnya saat ditemui di RSUD Jombang.
Ketika itu Iin memang mendengar letusan dan teriakan orang minta tolong. Iin mengira suara letusan senjata api tersebut adalah bunyi mercon yang dimainkan anak-anak. Tapi, setelah teriakan minta tolong semakin jelas, Iin keluar rumah untuk melihat situasi. Dia pun langsung panik karena sempat melihat suaminya dikejar-kejar perampok. "Saya melihat suami saya lari ke barat," ujarnya.
Ani Triwulan, 62, tetangga sebelah rumah Hadi yang mengetahui kejadian, mengatakan bahwa ketika para perampok menodongkan senjata api, dirinya melihat korban melakukan perlawanan. Tiba-tiba seorang pelaku membacok tangan korban. Dia juga melihat Hadi masih bisa mengamankan tas yang berisi uang sembari terus berlari. "Pak Hadi sempat lari minta tolong masuk ke halaman rumah saya. Cuma saya tidak berani karena pelaku langsung menodongkan pistol," katanya.
Ani menambahkan, Hadi yang terus berusaha meminta tolong kembali berlari ke barat. Namun, dua kali tembakan pelaku membuat Hadi terjatuh di depan pos jaga perumahan. "Pak Hadi terjatuh karena ditembak lagi oleh pelaku," ujar Ani.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Jombang di lokasi kejadian, darah korban masih berceceran dari depan rumah hingga depan poskamling, tempat korban terjatuh.
Warga lain yang mengetahui aksi perampokan lantas melaporkan kejadian ke polisi. Tak lama berselang lama, korps berseragam cokelat itu datang ke lokasi kejadian. (oza/nay/c10/any)
JOMBANG - Komplotan perampok sadis beraksi di Jomban. Kemarin (25/6) empat pelaku nekat menebas tangan Hadi Atmaji, 45, di depan rumahnya di Perumahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Saksi Melihat 2 Orang Membakar Kantor Media Pakuan Raya
- Polisi Gerebek Lokasi Pembuatan Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Tangkap 1 Tersangka
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat