Disambar Baling-Baling Heli, Dua Tewas
Jumat, 30 Januari 2009 – 04:41 WIB
Guntur mengungkapkan, heli Super Puma tersebut buatan Prancis 1983. Heli tersebut selama ini disewakan, baik untuk jangka panjang atau pendek. Penyewanya rata-rata perusahaan migas. Heli yang menewaskan dua orang tersebut, menurut dia, masih layak terbang. Terakhir kali digunakan pada 27 Januari lalu. ”Ini musibah, teknisi memang harus dekat heli. Prosedurnya memang seperti itu. Tapi, apakah ini human error atau apa, kita masih selidiki,” jelasnya.
Super Puma yang dipakai Pelita Air sebenarnya rakitan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) –yang berganti nama menjadi PT DI (Dirgantara Indonesia)– atas lisensi Aerospatiale, Prancis. Super Puma dibuat sebagai versi yang lebih besar dari model sebelumnya, Puma. Helikopter jenis ini sangat laku di seluruh dunia. Lebih dari 1.000 perusahaan memiliki helikopter itu, dan lebih 37 negara memiliki versi militernya. Sejak 1990, versi militer Super Puma mendapat nama baru: Cougar. (wir/nw)
Spesifikasi Helikopter Super Puma Pelita Air Service (PAS)
Pabrikasi : Aerospatiale-IPTN 1983
JAKARTA – Kecelakaan kerja terjadi di Bandara Pondok Cabe, Tangerang, kemarin. Sebuah helikopter Super Puma milik maskapai carter Pelita Air
BERITA TERKAIT
- 3 Kado dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk Para Guru ASN & Honorer, Alhamdulillah
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata