Disandera KKB Papua, Ibu Hamil Harus Keluar Kampung Sendiri
jpnn.com, MIMIKA - Satgas gabungan TNI-Polri masih berkejaran dengan waktu untuk membebaskan 1.300 warga Desa Kimbely dan Banti, Tembagapura, Papua.
Sebab, berdasar informasi yang didapat, anak-anak di dua desa itu mulai sakit.
Yang mengkhawatirkan, tidak ada tenaga medis di dua desa yang diisolasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut.
"Beberapa hari lalu, ada tenaga medis, dokter, dan perawat di puskesmas di Kimbely. Tapi, mereka memilih meninggalkan lokasi saat terjadi penembakan terhadap ambulans," tutur Kabidhumas Polda Papua Kombespol A. M. Kamal.
Kamal juga menginformasikan bahwa kembali terjadi penembakan kemarin. Yang jadi sasaran adalah mobil patroli di Mile 63.
Namun, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Kamal menambahkan, penembakan itu terjadi pukul 11.30.
Mengutip Radar Timika (Jawa Pos Group), mobil yang diserang itu tengah dikendarai anggota Satgas Amole.
Mereka sedang melakukan patroli zona dan pengawalan terhadap kendaraan yang mengangkut bahan makanan (Bama).
Tim medis memilih meninggalkan desa yang disandera KKB Papua
- Pecatan Polri Anggota KKB Tembak Mati Warga Sipil
- Setelah Membunuh 2 Tukang Ojek, KKB Berulah Lagi Hari Ini
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- KKB Serang dan Tembak Warga, Pelajar SD Ketakutan
- Anggota KKB yang Ditangkap di Bandara Ilaga Pernah Serang dan Tembak Warga Sipil
- KKB Tembak Mati Pemilik Kios di Puncak Jaya