Disbudpar Kota Cirebon Terapkan Work From Destination, Ini Tujuannya

Hanya saja, beberapa penataan perlu dilakukan untuk mempercantik kawasan tersebut.
Misalnya, di Keraton Kacirebonan, destinasi ini perlu dikembangkan lagi sebagai pusat destinasi wisata sejarah dengan keunikan atraksi budaya yang dapat disuguhkan kepada para pengunjung.
Sementara, lanjut dia, Kampung Arab Panjunan masih harus ditata kembali supaya bisa segera dikunjungi wisatawan pada tahun ini.
“Beberapa hal sudah berjalan. Sisanya kami terus berproses. Kami sedang konsentrasi penuh untuk mengembangkan dua kampung wisata, yaitu Kacirebonan serta Kampung Arab Panjunan,” tuturnya.
Agus berharap dengan diberlakukannya WFD, upaya untuk membentuk kampung wisata di Kota Cirebon segera terwujud. Pihaknya ingin membuktikan kalau konsep itu tidak sekadar menjadi wacana.
“Kami juga sudah menyiapkan destinasi agar wisatawan memiliki banyak opsi untuk berwisata di Kota Cirebon,” ucap dia. (antara/jpnn)
Disbudpar Kota Cirebon, Jawa Barat, menerapkan kebijakan work from destination (WFD) atau berkantor di destinasi wisata. Ini tujuannya.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- PIK2 Diserbu 500 Ribu Wisatawan Selama Libur Lebaran 2025
- Tanam Pohon di Danau Raja, Irjen Herry Ajak Masyarakat Cintai Lingkungan Lewat Adat dan Budaya
- Atraksi Balon JUMBO di Pasir Putih PIK Cuma Sampai 16 April 2025, Warganet Heboh!
- Soal Parapuar, BPOLBF: Tak Ada Pencaplokan, Pendekatan Berbasis Semangat Budaya ‘Lonto Leok’
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- 2 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Parangtritis, Satu Orang Hilang