Disbudpar Kota Cirebon Terapkan Work From Destination, Ini Tujuannya
Hanya saja, beberapa penataan perlu dilakukan untuk mempercantik kawasan tersebut.
Misalnya, di Keraton Kacirebonan, destinasi ini perlu dikembangkan lagi sebagai pusat destinasi wisata sejarah dengan keunikan atraksi budaya yang dapat disuguhkan kepada para pengunjung.
Sementara, lanjut dia, Kampung Arab Panjunan masih harus ditata kembali supaya bisa segera dikunjungi wisatawan pada tahun ini.
“Beberapa hal sudah berjalan. Sisanya kami terus berproses. Kami sedang konsentrasi penuh untuk mengembangkan dua kampung wisata, yaitu Kacirebonan serta Kampung Arab Panjunan,” tuturnya.
Agus berharap dengan diberlakukannya WFD, upaya untuk membentuk kampung wisata di Kota Cirebon segera terwujud. Pihaknya ingin membuktikan kalau konsep itu tidak sekadar menjadi wacana.
“Kami juga sudah menyiapkan destinasi agar wisatawan memiliki banyak opsi untuk berwisata di Kota Cirebon,” ucap dia. (antara/jpnn)
Disbudpar Kota Cirebon, Jawa Barat, menerapkan kebijakan work from destination (WFD) atau berkantor di destinasi wisata. Ini tujuannya.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
- Talent Hub 2024, Wadah Regenerasi Talenta Seni Budaya
- Menteri Budaya Ungkap Peran Penting Para Maestro untuk Kebudayaan
- Siti Fauziah Ungkap Misi Penting Pimpinan MPR Bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X
- Dukung Pariwisata Yogyakarta, Patra Jasa Bersama 2 Dinas Setempat Adakan Pelatihan
- Ahlulbait Indonesia Gelar Muktamar IV, Dorong Perkuat Budaya dan Satukan Umat