DisCas Akan Jadi Perusahaan Pertama Tanpa CEO dan Manajemen
jpnn.com, JAKARTA - DisCas Vision, perusahaan startup Cryptocurrency asal Indonesia akan membuat gebrakan baru.
Dalam jangka panjang, DisCas berencana menerapkan konsep Decentralized Autonomous Corporation (DAC).
Ke depannya, semua tugas CEO dan peran manajemen akan digantikan oleh smart contract yang otomatis menentukan kebijakan perusahaan secara demokratis berdasarkan hasil voting pengguna aplikasi.
"Hal ini sangat dimungkinkan dan dikenal juga dengan istilah DAO di komunitas crypto," kata Deni Agus, CEO DisCas dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/1).
Dengan konsep DAC, DisCas akan menjadi pelopor perusahaan di Indonesia yang keputusannya sulit diintervensi pihak mana pun karena perkembangannya ditentukan hasil voting pengguna aplikasi dan bersifat terbuka pada blockchain.
“Targetnya semua kegiatan manajemen berjalan otomatis sehingga aktivitas perusahaan hanya bersifat operasional yang bisa dikerjakan oleh siapapun dimanapun, tidak ada atasan dan bawahan," ujarnya.
Menurut Deni, konsep ini baru akan diterapkan apabila semua target roadmap telah dijalani. Selama ini DisCas telah mengembangkan aplikasi “social pedia” yang bertujuan mencari solusi atas berbagai isu yang menjadi kontroversi di masyarakat.
Adapun inovasi yang DisCas lakukan ialah dengan mengubah berbagai isu tersebut menjadi aset digital. Selain itu, DisCas juga membuat opini menjadi “berharga” (memiliki harga dan dapat dijual beli).
DisCas akan menjadi perusahaan tanpa CEO dan manajemen karena menerapkan konsep DAC.
- Bappebti Izinkan Badan Usaha & Hukum Berinvestasi di Aset Kripto, Peluang Inovasi Perusahaan Makin Terbuka
- Pengguna AI dan Crypto Makin Meluas, Edukasi Jadi Fokus Utama PINTU
- Bappebti Gelar FGD Aset Kripto di Surabaya
- Bappebti Perpanjang Waktu Pendaftaran PFAK, CEO Indodax Bereaksi Begini
- Inflasi AS Melebihi Ekspektasi, Bitcoin Bertahan di Level Sebegini
- Kantongi Izin PFAK dari BAPPEBTI, TRIV Pastikan Keamanan Nasabah Crypto