Disdik DKI Kesulitan Modifikasi Soal Unas
Senin, 21 Februari 2011 – 14:45 WIB

Disdik DKI Kesulitan Modifikasi Soal Unas
JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengaku cukup kesulitan dalam melakukan proses pencetakan soal Ujian Nasional (Unas) yang dimodifikasi ke dalam lima jenis. Sebab, modifikasi ini membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi dan juga membutuhkan jaminan dari pihak percetakan agar tidak terjadi kesalahan. Sebelumnya, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengatakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Ujian Nasional sudah disampaikan ke setiap daerah. Dengan begitu, daerah mampu melaksanakan proses tender dan pencetakan soal Unas dengan baik dan tidak terjadi keterlambatan distribusi.
"Proses tender sudah dilakukan. Namun, kami butuh ketelitian dan jaminan dari percetakan agar tidak terjadi kesalahan. Tahun lalu ada kesalahan di percetakan yang mengakibatkan banyak soal yang tertukar. Dalam pelaksanaan Unas nanti, setiap amplop soal nanti akan ada kode khusus yang menunjukkan tipe soal,” ungkap Taufik ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Senin (21/2).
Baca Juga:
Tahun ini, kata Taufik, Disdik DKI menargetkan proses pelaksanaan Unas yang jujur dan bertanggung jawab. Pasalnya, lanjut Taufik, DKI Jakarta, merupakan salah satu provinsi yang dinilai mampu melaksanakan Unas sangat baik. "Pelaksanaan Unas yang jujur dan betanggung jawab itu harus ditingkatkan setiap tahunnya. Kami yakin kami bisa," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengaku cukup kesulitan dalam melakukan proses pencetakan soal Ujian Nasional
BERITA TERKAIT
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- Mendikdasmen: Penerimaan Murid Baru Tahun Ini Pakai SPMB, Banyak Hal Baru
- Rektor Baru Dilantik, Bawa Harapan Besar Bagi Universitas Kristen Maranatha
- Ary Ginanjar Berikan Booster dan Roadmap kepada Pimpinan Unhas
- TNYI Dukung Kemajuan Bangsa melalui Budaya Kerja, Leadership, dan Performa
- Bahlil Lahadalia Disanksi DGB UI, Kemdiktisaintek dan Pengamat Pendidikan Bersuara