Disebut Daerah Terkorup, Gubernur Kalsel Bantah Data FITRA
Selasa, 25 Juni 2013 – 10:41 WIB
BANJARMASIN – Gubernur Kalsel Rudy Ariffin membantah data Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang menyebut Kalsel sebagai daerah terkorup di Indonesia. Menurut Rudy, penilaian tersebut hanya melihat dari belum selesainya sejumlah bagian dan disimpulkan berpotensi ada penyelewengan. “Jadi itu semua hanya potensi dari temuan. Tidak serta merta ada penyimpangan. Belum tentu itu ada ditemukan kerugian. Tidak bisa langsung menyebut Kalsel menjadi daerah terkorup di Indonesia,”cetusnya.
“Yang diumumkan oleh Fitra tersebut mungkin hanya temuan saja. Hanya tidak lanjut dari hasil BPK. Tapi belum tentu adanya terbukti tindakan korupsi di situ,” kata Rudy Ariffin sebagaimana diberitakan Radar Banjarmasin, Selasa (25/6).
Baca Juga:
Ia menambahkan, ada sejumlah aspek yang menyebabkan adanya temuan tersebut, seperti masih ada sejumlah denda proyek yang belum terbayar. Denda ini diberikan karena pengerjaan lapangan yang tidak tepat waktu. Atau pengerjaan selesai belum pada waktunya. Hal ini dinilai dapat berpotensi menyebabkan kerugian negara.
Baca Juga:
BANJARMASIN – Gubernur Kalsel Rudy Ariffin membantah data Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang menyebut Kalsel sebagai
BERITA TERKAIT
- Kadiskominfotik Pekanbaru Ditahan Jaksa Terkait Kasus Korupsi Pembuatan Video
- Pramono Bentuk Tim Transisi Gubernur Sebelum Dilantik, Ima Mahdiah Ketua
- Pelaku Utama Perampokan ASN Dinkes Sumsel Ditangkap, Nih Tampangnya
- 8 Daerah di Sumsel Menetapkan Kepala Daerah
- Farhan Ungkap Rencana Revitalisasi Teras Cihampelas yang Terbengkalai
- Sertijab Wakapolda Riau dan PJU, Irjen Iqbal Ingatkan Komitmen Melayani Masyarakat