Disebut Gagal, Petani Food Estate Hortikultura di Humbahas Merespons Begini, Keras

Disebut Gagal, Petani Food Estate Hortikultura di Humbahas Merespons Begini, Keras
Para pertani Food Estate Holtikultura di Humbahas menanggapi mengenai kegagalan komoditas. Foto: dok Kementan

Dia mengatakan program food estate membuat dirinya bisa membeli kendaraan sendiri dari hasil budi dayanya

"Saya bisa beli motor murni dari hasil jual panen kentang. Bawang merah batu ijo yang kutanam pun bagus hasilnya disini, bisa dapat 300 kilo per rante (1 rante 400 m2- red)," ungkap Laurensus. 

Begitupun dengan Rusman Siregar, petani champion yang kini mengelola 7 hektar lebih lahan bermitra dengan PT Parnaraya.

Sejak mulai dibuka food estate, dirinya bersama keluarga menanam kentang dan hasilnya dirasakan cukup lumayan.

"Pendapatan kami meningkat berlipat lipat dibanding sebelum ada program ini. Meski lahan kami termasuk sulit aksesnya, tapi hasilnya lumayan," kata Rusman dengan logat khasnya.

Petani lain yang coba dihubungi umumnya mengaku berterimakasih kepada Pemerintah yang telah memberikan program food estate di daerah tersebut.

LIngot Sitohang, petani food estate berharap pemerintah terus mendampingi program tersebut sampai petani bisa mandiri.

"Pastilah ada kekurangan sana sini, tapi secara umum program ini sangat bermanfaat. Meski ada kekurangan, kami tetap semangat menggarap lahan kami," ungkap Ingot.  

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyebut program Food Estate di Kabupaten Humbahas merupakan hasil kerja bersama berbagai pihak.

Para pertani Food Estate Holtikultura di Humbahas menanggapi mengenai kegagalan komoditas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News