Disebut Layak Dampingi Jokowi, Prof Mahfud Menjawab Santai
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD ogah menanggapi ketika ditanya tentang keinginan netizen agar dirinya menjadi pendamping Joko Widodo di Piemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Menurut Mahfud, dia enggan menanggapinya karena itu hanya suara-suara di media sosial saja. Tapi saat disinggung mengenai hasil survei sejumlah lembaga yang menempatkan namanya sebagai salah satu kandidat cawapres Jokowi, dia pun menjawab santai.
"Ya kita lihat saja. Biar demokrasi berjalan, biar semua berbicara. Saya sendiri tidak akan berusaha melakukan apa pun, menolak atau menerima. Itu di luar jalur saya sekarang," ucap Mahfud.
Itu disampaikannya di kompleks Istana Negara, Jakarta pada Rabu (28/2), usai berdiskusi dengan Jokowi dan sejumlah ahli hukum terkait RUU MD3 dan RKUHP yang menjadi polemik di tengah masyarakat.
"Kalau dulu saya dapat itu (kesempatan cawapres) saya tangkap. Yang tahun dulu ya. Wah ini peluang bagi saya, dep dep dep. Tapi sekarang saya di luar jalur itu. Saya bicara hal lain saja," pungkas ahli hukum tata negara kelahiran Sampang, Madura.(fat/jpnn)
Mantan Ketua MK Mahfud MD disebut layang dampingi Jokowi sebagai wakil presiden. Bagaimana tanggapannya?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila