Disebut Teh Arab, Tak Haram
Jumat, 08 Februari 2013 – 09:03 WIB
Sementara itu, pakar Farmasi dan Kimia BNN, Mufti Djusnir, mengungkapkan, hingga saat ini, belum ada penelitian resmi yang menyatakan bahwa daun katinon memiliki khasiat dalam menyembuhkan penyakit. Dalam batas konsumsi yang wajar, pucuk daun kat tersebut tak memiliki efek negatif.
Namun, dalam jumlah konsumsi tertentu, zat chatinone yang ada dalam daun kat dapat menimbulkan reaksi layaknya zat amphetamine, bahan dasar pembuat sabu atau ekstasi, yakni memiliki efek stimulan dalam jangka panjang.
”Efek itu membuat (detak) jantung meningkat, aliran darah meningkat. Kalau tubuh masih bisa toleransi, masih bisa tahan. Namun, kalau tidak, pasti jatuh. Artinya, lebih besar negatifnya daripada positifnya,” ujar Mufti. (tir/dni)
Teh Arab, Favorit di Puncak
Harga
NAMA teh Arab yang lazim dikonsumsi oleh warga negeri gurun di kawasan Puncak menarik perhatian banyak orang belakangan ini. Maklum, daun tanaman
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408