Diseleksi Ketat, 20 Mahasiswa Jadi Duta Kampanye Disabilitas
jpnn.com, JAKARTA - Penyandang disabilitas perkembangan sering kali tidak menerima layanan medis tepat waktu.
Hal ini karena mereka kesulitan mengungkapkan gejala sakitnya.
"Karenanya kami melakukan kampanye dengan membuat buku bergambar yang membantu penyandang disabilitas perkembangan untuk mengungkapkan penyakitnya, bekerja sama dengan pakar Korea dan Indonesia, juga mahasiswa," kata Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/6).
Melalui kegiatan yang dikemas dalam kampanye 'Say Pain!' ini, Daewoong Pharmaceutical memproduksi buku bergambar Augmentative and Alternative Communication (AAC) yang membantu anak lamban belajar mengungkapkan gejala penyakit secara akurat kepada staf medis atau pendampingnya.
Di Korea, buku ini didistribusikan secara gratis ke rumah sakit, klinik, dan sekolah khusus.
"Kami ingin berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia," kata Sengho Jeon.
Kegiatan ini sebelumnya telah sukses di Korea.
Berdasarkan kasus-kasus yang berhasil di negeri ginseng itu, pihaknya akan mempublikasikan isu-isu penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia dan mengembangkan buku bergambar AAC yang disesuaikan dengan bahasa dan budaya Indonesia.
Sebabnya 20 mahasiswa jadi duta kampanye disabilitas hasil seleksi ketat salah satu perusahaan farmasi
- Musyawarah Pleno Berjalan Lancar, PW Hima Persis Kepri Apresiasi PP Hima Persis dan Panlok Hima Persis DIY
- Pencuri di Mess Mahasiswa Unsri Ini Ditangkap Polisi
- Ratusan Lulusan Stikom Bandung Harus Mengulang Kuliah, Bey: Kami Mendukung
- BMI Gandeng Mahasiswa dan Pemuda Gelar Indonesian Youth Summit 2025
- Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Poltek Harber Siapkan Beragam Beasiswa
- MAXY Academy Ajak Talenta Muda Indonesia Bertransformasi