Diselingi Nasi Kebuli, Jokowi-Muhaimin Awali Kesepakatan Koalisi
jpnn.com - JAKARTA - Pertemuan antara calon presiden dari PDIP, Joko Widodo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Sabtu (12/4), sore di belum secara resmi memutuskan kedua partai peserta pemilu legislatif itu bakal berkoalisi untuk pemilu presiden (pilpres) Juli nanti. Meski demikian, kedua partai dari pertemuan di DPP PKB itu sudah menghasilkan kesepakatan awal untuk berkoalisi.
"Ini kalau koalisi ada tanda tangannya. Jadi, ini masih kesepakatan kebersamaan," ujar Muhaimin saat memberikan keterangan pers bersama Jokowi usai pertemuan itu.
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Sedangkan dari pihak PKB selain Muhaimin ada pula Sekjen PKB Imam Nahrawi dan Ketua DPP PKB Marwan Jafar.
Menurut Muhaimin, PKB dan PDIP memiliki kesamaan dari sisi chemistry, cultural, maupun akar rumput yang bersambungan di bawah. Dia menyatakan, hubungan PDIP dan PKB sudah sangat historis karena dimulai sejak zaman kemerdekaan sampai hari ini.
"Hubungan saya dan Pak Jokow sangat dekat, sering bekerjasama. Apalagi hubungan saya dengan Bu Mega sudah kayak keluarga," papar Muhaimin.
Dia menjelaskan pertemuan ini mendiskusikan tahap awal menuju pilpres. "Tahap awal ini akan ditindaklanjuti dalam komunikasi yang lebih intensif," jelasnya.
Senada dengan Muhaimin, Jokowi mengatakan bahwa PKB dan PDIP sepakat menjalin kerjasama. "Tetapi masih dengan catatan akan dikonsultasikan lagi dengan Dewan Syuro dan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama," kata Jokowi.
Pria yang juga Gubernur DKI Jakarta itu berharap kesepakatan awal PKB dan PDIP bisa difinalkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. "Kita tadi juga sudah sepakat agar kesepakatan itu bisa kita finalkan dalam waktu secepatnya," papar Jokowi.
JAKARTA - Pertemuan antara calon presiden dari PDIP, Joko Widodo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Sabtu (12/4), sore di belum secara resmi
- Seleksi PPPK 2024 Sedang Proses, Muncul Usulan Baru dari Pak Gub
- Ingat ya, Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Berebut Sisa Formasi, Honorer Non-Database BKN Harus Cermat
- 5 Berita Terpopuler: Ribuan Orang Lulus, Mendikdasmen Ungkap Sesuatu, Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang Bisa Dibantu?
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital