Disensus, Larang Potong Sapi Betina
Jumat, 03 Juni 2011 – 09:36 WIB

Disensus, Larang Potong Sapi Betina
MALANG -- Mulai Juni ini, warga yang memiliki ternak harus siap-siap didatangi petugas dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu. Kehadiran petugas ini, tak lain untuk mensensus sapi potong, sapi perah maupun kerbau di kota ini. Data jenis hewan ternak ini, berguna untuk peningkatan pengawasan lalu lintas ternak di Indonesia.
Sensus tersebut diselenggarakan oleh BPS, untuk mensukseskan program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian. Kementerian bertekad mencapai swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK), agar tidak ada lagi sapi atau kerbau impor. Hal itu, sudah barang tentu juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan peternak.
Baca Juga:
Menurut Indriya Purwaningsih, Kepala BPS Kota Batu, sensus dilakukan dalam mendukung pembangunan peternakan dan pelayanan veteriner nasional untuk keperluan identifikasi dan pengawasan terhadap lalu lintas ternak. Ada larangan sapi betina untuk dipotong, karena sapi betina berguna untuk perkembangbiakan.
’’Larangan ini tidak akan berfungsi, jika pemerintah tidak punya basis data yang kuat. Makanya pemerintah kini menguatkan data terlebih dahulu untuk pengawasan,” ujar Indriya kepada Malang Post (Grup JPNN).
MALANG -- Mulai Juni ini, warga yang memiliki ternak harus siap-siap didatangi petugas dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu. Kehadiran
BERITA TERKAIT
- Bocah yang Jatuh ke Sungai Buha Manado Ditemukan Meninggal
- Terungkap, Pelaku Pembunuhan Sadis Pegawai Salon di Sukamenak Bandung
- Bocah Hilang Setelah Jatuh ke Sungai di Manado, Pencarian Terus Dilakukan Tim SAR
- Longsor di Tambang Emas Bone Bolango, Satu Orang Meninggal Dunia
- Heboh Mak-Mak Bawa Celurit Kejar Petugas SPBU di Cinunuk Bandung
- Kolonel Arm Untoro Hariyanto: Prajurit TNI Jangan Cengeng!