Diserang, Pemantau PBB Bermalam di Rumah Oposisi
Kamis, 17 Mei 2012 – 17:35 WIB
Lembaga pemantau The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menyebut bahwa serangan bom pasukan Presiden Bashar al-Assad saat itu menewaskan 20 orang. Insiden tersebut menuai reaksi. Aktivis anti-Assad dan warga pun melancarkan demonstrasi. ’’Rezim Syria telah melakukan pembantaian Selasa lalu (15/5) di tengah kunjungan tim pemantau PBB ke Khan Sheikhun,’’ terang lembaga tersebut.
Baca Juga:
Juru Bicara PBB Martin Nasirky membenarkan bahwa sebuah bom rakitan meledak di depan iringan konvoi tim pemantau. Tiga kendaraan rusak dalam insiden tersebut, namun tidak ada laporan soal jatuhnya korban jiwa maupun luka.
Para aktivis menambahkan bahwa kekerasan di Syria terus berlanjut hingga Rabu (16/5). Tentara pemerintah melepaskan tembakan dari pedalaman Khan Sheikhun. Rami Abdul Rahman, pimpinan SOHR, menyatakan bahwa senjata berat terus ditembakkan untuk mencegah warga melakukan pemakaman korban kekerasan.
Ahmad Fawzi, juru bicara Utusan PBB-Liga untuk Syria Arab Kofi Annan, menyebut bahwa sejumlah kendaraan telah dikirimkan untuk menjemput tim pemantau tersebut. ’’Staf PBB sudah mengetahui keberadaan mereka bersama elemen oposisi. Mereka dilaporkan diperlakukan dengan baik,’’ katanya.
DAMASKUS – Tim pemantau gencatan senjata PBB harus merasakan langsung konflik dan kekerasan di Syria. Mereka mengalami serangan serius saat
BERITA TERKAIT
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon