Diserbu Ratusan Kera, Begini Jadinya
jpnn.com, PONOROGO - Para petani di Dusun Tenun dan Pamongan, Desa Broto, Ponorogo jengkel dengan ulah kera liar yang menyerang lahan tanaman mereka.
Sekali datang menyerang, kera liar yang diduga berasal dari hutan kawasan Gunung Kotak dan Gunung Pringgitan itu bisa puluhan atau bahkan ratusan ekor.
Tidak hanya merusak tanaman, mereka juga menghabiskan buah atau hasil pertanian seperti jagung, ketela, dan kacang tanah.
"Semuanya tanaman pertanian seperti jagung, ketela, dan buah-buahan habis diserang kera liar," cetus Nyoto, salah seorang petani di Dusun Pamongan.
Serangan kera liar, tambah Nyoto, sebenarnya sudah terjadi bertahun-tahun.
Namun, mereka lebih sering muncul saat musim kemarau atau kala buah-buahan di hutan mulai habis.
Yang diserang adalah tanaman warga di kebun, ladang, atau sawah. Belakangan, tiga bulan terakhir, kera liar kembali menyerang.
"Datangnya nggak bisa dipastikan. Kadang hari ini, setelah itu menyerang lagi tiga hari kemudian. Biasanya sore," paparnya.
Ratusan kera itu berasal dari dua gunung
- Di Tengah Pandemi Corona, Datang Serangan Kera Liar
- Dua Bocah Diserang Kera Liar Berekor Panjang
- Kera Liar Teror Warga Cibinong Bogor
- Warga Resah Ada Kera Besar Masuk Sekolah dan Merusak Rumah
- Gerombolan Jambret Ini Masuk Perangkap, Sungguh Kasihan
- Ratusan Kera Liar Menyerang Tanaman, Petani Percaya Mitos