Diseret Sapi, IRT Tewas

Diseret Sapi, IRT Tewas
Diseret Sapi, IRT Tewas
Empat ekor sapi paron  milik salah seorang pengusaha di kota Kefamenanu telah dipelihara selama kurang lebih satu tahun. "Biasanya satu sekor sapi dijual maka pemilik sapi  kasi uang capai sebesar dua ratus lima puluh sampai tiga ratus. Uang ini  hanya dipakai untuk beli sirih pinang, garam, sabun dan kebutuhan kecil-kecilan lainnya," kata Theresia Subun, putri bungsu korban di ruang jenazah RSUD Kefamenanu.

Kapolres AKBP Adi Wibowo  melalui Kasat Reskrim, Iptu Nugraha Pamungkas membenarkan penemuan jenasah di hutan Lil Ana sekitar bukit Sasi. Kasus ini jelas dia,  hingga tadi malam masih dalam proses penyelidikan. "Pengakuan anak kandung korban, katanya korban itu mati karena ditanduk dan di seret sapi paron, tapi kami tetap menyelidikan  kemungkinan penyebab lainnya," ujarnya.

Jenasah korban jelas dia,   hingga pukul 21. 00 Wita malam tadi, masih disemayamkan di ruang jenazah RSUD Kefamenanu  sambil menunggu persetujuan keluarga guna pemeriksaan medis. "Kami prinsipnya mau otopsi biar tahu persis penyebab kematiannya. Tapi keluarga menghendaki cukup dilakukan visum luar. Kami juga tidak akan paksa karena itu hak keluarga korban," pungkas Nugraha. (ogi/fuz/jpnn)

KEFA- Malang benar nasib Maria Kaet, warga perkampungan Bebab Kelurahan Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Ibu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News