Disertasi Selamat setelah Bertemu Sumarlin di Lapangan Tenis
Minggu, 14 Agustus 2011 – 22:18 WIB

Jeffrey A Winters di Universitas Hasanuddin. Foto: Unhas.ac.id.
Jeffrey mengaku prosesnya sangat sulit. Terutama untuk mewancarai sejumlah menteri dan pengusaha besar yang berseliweran di lingkaran kekuasaaan. "Empat bulan semua pintu ditutup, saya hampir putus asa. Sudah coba pakai surat resmi, pakai ini, pakai itu, cara biasa, tetap nggak bisa. Saya hampir mau pulang karena merasa risetnya nggak bisa jalan," katanya.
Di tengah ketidakpastian itu, Jeffrey mendapat informasi "kecil" yang justru membawa perubahan besar bagi risetnya. Salah satu pejabat yang menjadi target untuk diwawancarai adalah J.B Sumarlin. Saat itu dia menjabat menteri keuangan. Setelah permohonannya untuk wawancara selalu ditolak staf sekretaris Menkeu, tiba-tiba Jeffrey mendengar kabar bahwa Sumarlin rutin bermain tenis di Hotel Borobudur, Jakarta. Suatu pagi Jeffrey datang tepat saat jadwal Sumarlin bermain tenis.
"Saya menempatkan diri di lapangan tenis yang bersebelahan. Kebetulan saya dulu pelatih tenis. Jadi, saya bisa main dengan lumayan," tuturnya. Sumarlin dan Jeffrey pun bermain tenis di lapangan yang bersisian. Ketika Sumarlin beristirahat minum, Jeffrey ikut beristirahat. Nah, saat itulah kesempatan ngobrol terbuka. Menurut Jeffrey, awalnya, Sumarlin memuji permainan tenisnya.
"Mungkin Pak Sumarlin merasa saya bisa diajak menjadi double partner supaya bisa mengalahkan lawannya," kata Jeffrey, lantas tertawa lepas.
Sejak reformasi bergulir, nama Jeffrey A.Winters semakin familier di Indonesia. Dia mulai "menyelami" dunia politik Indonesia secara serius
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu