Disetujui WHO, Vaksin Sinopharm Buatan China Bisa Masuk Covax
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin Sinopharm dari China untuk penggunaan darurat.
Persetujuan tersebut memungkinkan vaksin Sinopharm masuk ke Covax.
"Ini memperluas daftar vaksin Covid 19 yang bisa dibeli Covax," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari ABC News, Sabtu (8/5).
Untuk diketahui, WHO telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Moderna.
Keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO yang mulai bertemu pada 26 April 2021 untuk meninjau data klinis terbaru serta praktik manufaktur Sinopharm.
Tedros menyebutkan setelah Sinopharm disetujui, Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE) merekomendasikan sejumlah orang dewasa di atas 18 tahun untuk menerima dua dosis vaksin Sinopharm.
SAGE menemukan efikasinya sebesar 78,1 persen setelah meneliti dua dosis dalam uji klinis fase 3.
Sebelumnya, Beijing Biological Products Institute yang mengembangkan vaksin Sinopharm telah mengumumkan efikasinya mencapai 79,34 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin Sinopharm dari China untuk penggunaan darurat.
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet