Disiapkan, Data Base Karya Anak Bangsa
Kamis, 27 Agustus 2009 – 19:21 WIB
JAKARTA - Pemerintah tidak mau lagi kecolongan karya milik bangsa diklaim bangsa asing. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, salah satu upaya melindungi hak kekayaan intelektual produk Indonesia dilakukan dengan merancang data base.
Menurutnya, data base tersebut memuat informasi detail seputar produk-produk Indonesia baik yang tergolong kekayaan intelektual individual modern maupun kekayaan ekspresi tradisional. “Sedang dirancang sebuah data base seperti Wikipedia. Sehingga, obligation tidak hanya ada pada pemerintah tetapi juga masyarakat,” kata Mari Elka Pangestu ketika ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (27/8).
Baca Juga:
Selain itu, kata dia, penegasan kepemilikan identitas kekayaan intelektual Indonesia juga dilakukan dengan menggunakan sendiri produk Indonesia. Langkah tersebut terus didorong sekaligus sebagai upaya mempromosikan produk Indonesia baik di dalam terutama luar negeri. “Kuncinya, dengan menggunakan produk Indonesia dan juga mempromosikannya, bahkan secara internasional,” kata dia.
Sebelumnya, Mari Elka menegaskan, guna mendorong pernyataan atas produk Indonesia kepada dunia, membutuhkan kampanye cuci otak. “Dimulai dengan kelompok masyarakat menengah atas agar tidak terpaku pada produk impor. Dan mulai mencintai serta menggunakan produk Indonesia,” saran Mendag. (cha/JPNN)
JAKARTA - Pemerintah tidak mau lagi kecolongan karya milik bangsa diklaim bangsa asing. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, salah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak