Disinformasi Membuat Masyarakat Sulit 'Move on' Dari Pilpres 2019

Gak masalah, saya gak fanatik 01 atau 02, jadi mana yang jadi presiden itu artinya yang terbaik lah.
Menurut anda apakah para pendukung dari dua kubu harus menyudahi perseteruan?
Tolong dihentikanlah sengit-sengitan dan sahut-sahutan antar pendukung, kan kita mau aman damai, intinya biar Indonesia maju. Tapi saya baca-baca di internet, sayang aja kalo liat elit politik komentarnya masih manas-manasin, kan mereka seharusnya jadi panutan, gak eloklah ucapan mereka yang seperti itu.
Sulit 'move on' karena disinformasi

Sementara itu pengamat dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wahyudi Akmaliah menilai hal mendasar yang membuat banyak masyarakat masih belum beranjak dari dukung mendukung kubu paslonnya di pilpres 2019 ini adalah bukan sekedar perkara 'gagal move on', tapi karena disinformasi yang digunakan dalam politik elektoral.
Disinformasi yang dimaksudnya adalah penyebaran informasi yang tidak benar atau kabar bohong, hoaks, agitasi yang disengaja untuk menjatuhkan atau men-deligitimasi lawan politik. Disinformasi ini berlangsung di kedua kubu.
Wahyudi mencontohkan disinformasi di kubu 01 yang menyerang Prabowo sebagai sosok yang Islamis, radikal, anti NKRI dan sebagainya.
Sementara ia menyoroti disinformasi oleh kubu 02 yang dikatakannya sudah dilakukan sebelum pencoblosan berlangsung hingga sengketa pilpres berakhir di MK.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya