Disinyalir Diselewengkan, DPR Siapkan Panja Proyek E-KTP
Sabtu, 10 September 2011 – 19:50 WIB

Disinyalir Diselewengkan, DPR Siapkan Panja Proyek E-KTP
JAKARTA - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia tengah mempersiapkan pembentukan panitia kerja (Panja) untuk mengurai masalah proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mega proyek yang menelan dana Rp 5,9 Triliun itu disinyalir terjadi penyelewengan dan manipulasi.
Hal itu diungkap Anggota Komisi II DPR RI, Abdul Malik Haramain. Menurutnya, selain bermasalah dari sisi tender, pengadaan alat proyek E-KTP juga molor dari jadwal yang ditetapkan. "Kita mengendus ada yang bermasalah dengan proses penetapan (tender proyek ini). Misalnya pengadaan alat pemindai yang berkonsekuensi (molornya) pada target awal," kata Malik, yang juga Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI itu, di Jakarta, Sabtu (10/9).
Dia menduga, proyek pengadaan E-KTP itu telah diselewengkan kepada pihak-pihak yang dekat, memiliki akses serta berada di lingkaran kekuasaan. "Kemungkinan itu ada," kata Malik. Maka dari itu Malik mengatakan, perlunya membentuk Panitia Kerja untuk menelusuri permasalahan itu.
Namun, dia mengatakan, terkait pembentukan panja, fraksi di Komisi II belum memberikan tanggapan jelas. Menurutnya, nanti sikap fraksi baru akan terlihat setelahg Komisi II menggelar rapat dengar pendapat pekan depan dengan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi.
JAKARTA - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia tengah mempersiapkan pembentukan panitia kerja (Panja) untuk mengurai masalah proyek Kartu
BERITA TERKAIT
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi