Disiram Air Mendidih agar Karapas Lepas, Penyu Menangis

Disiram Air Mendidih agar Karapas Lepas, Penyu Menangis
Penyu.Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

Setiap penyu yang didapat, kebanyakan langsung dieksekusi di atas kapal. Penyu yang telah dinaikkan, langsung dibalik sehingga tak bisa berjalan. Selanjutnya, penyu yang sudah tak berdaya tersebut disiram air mendidih yang dimasak di atas kapal, serta dimasukkan ke dalam sela-sela antara karapas dan tubuh penyu.

Fungsinya, agar tubuh penyu melepuh sehingga memudahkan nelayan untuk memisahkan karapasnya.

Cara dengan membakar juga kerap digunakan nelayan. Dengan memanaskan karapas penyu menggunakan api obor. Ketika karapas memanas dan tubuh penyu telah melepuh, saat itu juga dirinya atau nelayan nakal lainnya memasukkan tongkat kecil di sela-sela tersebut, untuk membantu proses pemisahan karapas dengan tubuh penyu.

Sadisnya lagi, penyu yang masih hidup tanpa karapas, langsung dibuang ke laut. Hal itu bisa membuat penyu mati perlahan.

“Saat dibedah (pemisahan karapas dengan tubuh, red), air mata penyunya pasti keluar sendiri. Saking panasnya mungkin, saat dilepas ke laut penyu itu ada yang berenang cepat, ada juga yang cuma terputar-putar. Mungkin karena kesakitan,” terangnya.

Rasa kasihan melihat penyu menangis hingga mati perlahan tanpa karapas di lautan, selalu dikalahkan dengan iming-iming rupiah yang akan didapatkannya.

“Namanya juga kerja di laut, apa aja yang bisa jadi uang kami kerjakan. Ini tuntutan perut soalnya,” sambungnya.

Mengapa tak lagi berburu penyu? Ditanya demikian, pria yang baru sekitar satu setengah tahun terakhir ini tak lagi melaut, mengaku karena takut berurusan dengan hukum.

Tubuhnya disiram air mendidih agar karapas lepas, penyu menangis hingga mati perlahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News