Diskusi 25 Tahun Reformasi PENA 98: Kami Tak Pernah Lupa Siapa Pelakunya
Fendy juga mengatakan saat ini setiap orang yang bukan anak siapa-siapa punya kesempatan untuk menjadi pemimpin di Indonesia.
"Jadi, ini adalah buah dari reformasi, suka enggak suka ini realitanya," kata Fendy.
Sementara itu aktivis 98 Batara Imanuel Sirait memaparkan betapa beratnya perjuangan para mahasiswa untuk melahirkan reformasi 1998.
Sebagai mahasiswa dari Fakultas Kedokteran UKI, Batara ketika itu tidak hanya sekadar turun ke jalan untuk menggelar aksi.
Dia juga turun ke jalan untuk menolong para mahasiswa yang mengalami luka-luka akibat bentrok dengan aparat keamanan.
Dia mengisahkan mereka menyulap mobil rongsok menjadi sebuah ambulans.
"Jangan-jangan itu ambulans paling propduktif, paling banyak berjasa selama perjuangan mahasiswa 98," ucapnya.
Batara juga memaparkan saat bertugas di IGD RS UKI, mereka mengganti identitas mahasiswa yang dirawat untuk menghindari pemeriksaan dari aparat.
PENA 98 menggelar diskusi memperingati 25 tahun reformasi mengangkat tema 'Kami Tidak Pernah Lupa Siapa Pelakunya'.
- Ada Usul Polri di Bawah Kemendagri, Hendardi Singgung Amanat Reformasi
- Tolak Polri di Bawah Kementerian, Eks Ketum IMM Ingatkan PDIP soal Sejarah Reformasi
- Simak, Sejarah Pendirian Universitas Kristen Indonesia
- Refly Harun soal Pembubaran Diskusi FTA: Si Rambut Kuncir Bukan OTK, Jelas Berafiliasi ke Mana
- Pengkhianatan G30S/PKI: Film Paling Banyak Ditonton yang Dianggap Alat Cuci Otak Anak Indonesia
- Soroti Dugaan Bullying PPDS, DPR: Ini Pidana dan Harus Ada Reformasi Sistem