Diskusi 70 Tahun KAA, BPIP: Dasasila Bandung jadi Warisan Indonesia di Politik Dunia

Djumala mengungkapkan jika ditilik secara normatif, tiga prinsip KAA itu sangat bersesuaian dengan nilai Pancasila, yaitu kemanusian, persatuan dan keadilan sosial.
Ketiga prinsip hasil KAA ini kemudian dijadikan dasar oleh lima pemimpin negara berkembang saat itu (Josip Broz Tito, Yugoslavia; Jawaharlal Nehru, India; Gamal Abdel Nasser, Mesir; Sukarno, Indonesia; dan Kwame Nkrumah, Ghana) untuk membentuk Gerakan Non Blok; sebuah gerakan yang melawan kolonialisme, tidak memihak pada kekuatan blok ideologis, penciptaan perdamaian melalui kerjasama antar negara berkembang.
Djumala menunjukkan legacy Indonesia dengan penyelenggaraan KAA itu.
Dikatakannya, KAA menginspirasi negara-negara terjajah untuk memerdekakan diri dari kolonialisme.
Dia mengungkapkan setelah KAA setidaknya ada 25 negara di Asia dan Afrika yang berhasil melepaskan dari belenggu penjajahan.
Djumala menambahkan legacy Indonesia dari KAA tidak hanya bisa dilihat dari berhasilnya menginspirasi negara terjajah untuk merdeka saja.
"Tapi yang lebih penting lagi adalah hingga sekarang nilai dan norma yang terkandung dalam Dasasila Bandung masih tetap relevan dengan situasi dunia saat ini, terutama dalam hal prinsip kemerdekaan, kemandirian, kemerdekaan, non-intervention dan perdamaian," pungkas Djumala.
Konferensi ini menjadi tonggak penting dalam membangkitkan semangat anti-kolonialisme dan solidaritas negara-negara terjajah.
Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala jadi pembicara dalam diskusi 'KAA: Peran Indonesia Membangun Perdamaian Dunia dengan Ideologi Pancasila'
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina
- Asia Africa Spirit Diluncurkan Demi Pariwisata & Kebudayaan Dua Benua
- Stafsus BPIP Romo Haryatmoko: Perlu Transformasi Pembelajaran di Era Digital
- Kunjungi Gedung Merdeka di Bandung, Menlu Sugiono: Banyak yang Perlu Diperbaiki