Disney Berguru kepada Tiongkok soal Virus Corona
jpnn.com, LOS ANGELES - Bob Iger, chairman sekaligus mantan CEO Disney, mengatakan perusahaannya mempelajari dengan saksama tindakan Tiongkok dalam hal pemulihan aktivitas normal di negara tersebut pascawabah virus corona. Langkah ini bertujuan agar Disney World dan taman-taman hiburan lainnya dapat mencegah masuknya penyakit ketika tempat-tempat tersebut kembali dibuka untuk umum.
Dalam sebuah wawancara dengan Barron's yang diterbitkan pada Selasa (7/4), Iger menjelaskan bahwa guna menjaga agar konsumen tetap aman dari coronavirus baru (COVID-19) yang mematikan, beberapa langkah pencegahan yang diperlukan seperti mengukur suhu tubuh pengunjung akan diterapkan sebelum vaksin utama dikembangkan.
Dia menuturkan bahwa keselamatan pada dasarnya bisa berasal dari pengawasan yang lebih ketat atau pembatasan lebih lanjut. "Sama seperti kami sekarang melakukan pemeriksaan tas terhadap semua orang yang masuk ke taman hiburan kami," ujar dia.
Dia mengungkapkan bahwa tim di Disney sedang mempelajari pengalaman Tiongkok. Kota Wuhan akhirnya terhubung kembali ke seluruh dunia pada Selasa setelah karantina wilayah (lockdown) akibat COVID-19 selama 76 hari.
"Salah satu hal yang tampak jelas adalah mereka telah mengerahkan sebagian besar populasi mereka untuk memantau kondisi kesehatan orang lain," kata Iger.
"Di sana, Anda tidak bisa naik bus atau kereta bawah tanah atau kereta atau memasuki gedung bertingkat tinggi, dan saya yakin ini akan berlaku ketika sekolah kembali dibuka, sebelum suhu tubuh Anda diperiksa."
Taman-taman hiburan Disney sedang mempersiapkan diri menghadapi suatu dunia ketika para pelanggan menuntut pengawasan setiap orang, katanya. Lebih lanjut dia memperkirakan bahwa meskipun langkah-langkah pencegahan itu memunculkan sedikit kesulitan, misalnya membuat pengunjung terpaksa menunggu sedikit lebih lama sebelum bisa masuk, orang-orang akan menerimanya.
Sementara itu, Iger juga mengakui bahwa pandemi COVID-19 merupakan gangguan bisnis terbesar yang dihadapi Disney, tetapi dirinya tetap optimistis tentang prospek jangka panjang bisnis.