Disorot karena Bisnis Lobster, Begini Reaksi Fahri Hamzah

Justru, katanya, kalau ekspor terbuka maka penyelundupan hilang.
"Logikanya ngapain nyelundup kalau jalur legal lebih jelas. Menurut saya justru penolakan ekspor untungkan penyelundup dengan permainan terbatas dan menyogok sepanjang jalan," tegas @Fahrihamzah.
Politikus yang lahir di Pulau Sumbawa ini juga mengatakan bahwa selama ini nelayan menjadi korban.
Sebab, bisnis lobster ini adalah usaha nelayan pesisir yang hidup dari laut. Mereka ingin tangkapan mereka dibeli secara legal.
Tidak seperti selama ini dibeli penyelundup. Nanti mereka dikorbankan. Padahal itu hidup mereka sehari-hari.
Makanya dia menginginkan adanya kebijakan yang bijak. Melarang nelayan kecil menangkap lobster kecil dan membebaskan pemodal besar dinilainya sebagai tindakan tidak bijak.
"Rakyat pesisir adalah kantong kemiskinan, pilihan bagi nelayan untuk mengubah nasib harus banyak. Hidup mereka terbatas," tulis Fahri.
Lewat postingannya, Fahri juga menjelaskan soal logika ekspor. Dia mengatakan, lobster itu produksi (netas) rutin. Minyak dan Mineral perlu jutaan tahun. Kok tidak dilarang?
Fahri Hamzah memberikan penjelasan terkait sorotan yang diarahkan kepadanya gara-gar bisnis ekspor lobster.
- Polisi Gagalkan Penyelundupan 11.543 Benih Lobster yang Hendak Dibawa ke Singapura
- Pemerintah Gelontorkan Duit Rp 19 Triliun untuk Renovasi Sekolah dan Ponpes
- Fahri Hamzah Sebut Pembangunan Rusun Solusi untuk Mengubah Kawasan Kumuh jadi Modern
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- KKP Menggagalkan Penyelundupan 52 Ribu Benih Lobster Setara Rp 7,8 Miliar di Lampung
- Tegas, Bea Cukai Tindak Penyelundupan Ratusan Ribu Benih Lobster di Jalur Rawan Kepri