Dispendukcapil Awasi Pendatang Lokal dan WNA
jpnn.com, SURABAYA - Dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dispendukcapil) Surabaya mengadakan operasi yustisi di beberapa kawasan.
Salah satunya dilakukan di kawasan paling rawan terjadi penambahan penduduk setiap Lebaran. Yakni, Kelurahan Kedungdoro.
Lokasinya yang dekat dengan keramaian disukai para pendatang karena bisa menghemat biaya transportasi.
Banyak rumah kos yang berada di dekat pusat perbelanjaan, perhotelan, dan gerai-gerai toko.
Masalahnya, pengelola kos kadang malas mencatat data diri setiap orang yang tinggal di tempatnya. Apalagi, mereka yang menyediakan lahan kamar tidak lebih dari empat bilik.
Ketika mereka ditanya, fotokopi KTP penghuni yang seharusnya dipegang tidak ada.
"Untuk permasalahan itu, kami masih mencoba untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh pengelola kos," ujar Kasi Pindah-Datang Dispendukcapil Relita Wulandari.
Ada beberapa lokasi yang menjadi sasaran petugas kemarin. RW X dan XI merupakan konsentrasi utama. Dua kawasan itu sangat diminati karena paling dekat dengan pusat perbelanjaan.
Momen liburan panjang sering dimanfaatkan WNA untuk datang ke Indonesia dengan berbagai tujuan.
- Kantor Imigrasi Jakpus Deportasi 14 WNA yang Langgar Izin Tinggal
- Imigrasi Surabaya Deportasi 2 WNA yang Langgar Aturan Keimigrasian
- Satgas Pora & Lanal Bintan Gagalkan Penyelundupan WNA dari Malaysia ke Batam
- Imigrasi Bandara Soetta Tindak 4 WNA Nigeria yang Terjaring Operasi Jagratara
- 12 WN Nigeria Dicokok Kantor Imigrasi Jakarta Utara saat Operasi Jagratara III
- WN Pakistan Dideportasi Imigrasi Surabaya, Ini Sebabnya